in

18 Pasien Penderita DBD Dirawat

Warga Diimbau Waspada

Ancaman serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) perlu diwaspadai masyarakat. Sebab perubahan cuaca yang tidak menentu saat ini,  potensi penyebaran penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti cukup tinggi.

Di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) warga yang dirawat karena terserang penyakit DBD sejak awal Oktober hingga saat ini telah mencapai 18 orang. Walau penderita berhasil pulih setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr M Zein Painan, setidaknya itu mengisyaratkan bahwa kewaspadaan perlu ditingkatkan.  

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medis RSUD Dr M Zein Painan, Fera Kornita mengatakan, saat musim hujan, populasi nyamuk demam berdarah akan meningkat. Sebab pada musim itu banyak tempat yang bisa dijadikan oleh nyamuk untuk berkembang biak. 

“Karena populasi yang banyak itu, sehingga kita akan lebih rentan dan mudah digigit nyamuk DBD. Itu terlihat pada Oktober ini yang memang tengah memasuki musim penghujan, sebab sudah 18 warga yang dirawat di RSUD Dr M Zein Painan,” ungkapnya. 

Dijelaskan, penyakit DBD merupakan penyakit deman akut yang disebabkan virus dengue (tipe 1, 2, 3, 4). Virus ini masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus aedes, misalnya aedes aegypti.

“Nyamuk ini dapat mengganggu sistem pembekuan darah dan pembuluh darah kapiler, sehingga dapat menyebabkan pendarahan,” jelasnya. 

Diungkapkan, 18 pasien yang terserang DBD itu, didominasi oleh orang dewasa. ”Mereka ini, rujukan dari beberapa puskesmas yang ada di Pessel,” terangnya. 

Dijelaskan, di RSUD Dr M Zein Painan, ada 4 ruangan yang dijadikan rujukan pasien DBD selama bulan Oktober tersebut. Di antaranya, ruangan Mandeh Rubiah 5 pasien yang terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan, Interne 7 pasien yang terdiri dari 3 laki-laki dan 4 perempuan,  ruang VIP 1 pasien laki-laki, dan ruang anak 5 pasien terdiri dari 1 laki-laki dan 4 perempuan. 

“Kecamatan yang endemis DBD itu, rata-rata memiliki wilayah perairan. Makanya perilaku hidup sehat dan bersih, serta menjaga lingkungan agar terhindar dari genangan air perlu ditingkatkan. Sebab nyamuk penyebar virus DBD itu, menyenangi tempat yang lembab, walaupun terlihat bersih,” ungkapnya. 

Ditambahkanya, sejak bulan Januari hingga per 31 Agustus, jumlah pasien DBD yang dirawat di RSUD Dr M Zein Painan ada 77 pasien. Sedangkan sejak awal Oktober sebanyak 18 pasien. 

Sebagai antisipasi, agar kasus DBD bisa diminimalisir, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Dinkes dan puskesmas. 
“Koordinasi itu bukan saja dalam bentuk penanganan terhadap kasus yang terjadi, tapi juga upaya pencegahan melalui sosialisasi agar pengetahuan masyarakat terhadap pencegahan DBD kian meningkat,” tutupnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Peternakan Berperan Mencerdaskan Bangsa

Beroperasi Hingga Pukul 22.00 WIB