in

4 Kelakuan Bocah Ingusan Cari Pacar di Medsos Bikin Nyeleneh

lensaterkini.web.id – Perilaku anak muda saat ini sering membuat ngelus dada. Masih umur tunas jagung, sudah bisa bertingkah seperti orang dewasa. Mulai dari pacaran, berciuman, merokok untuk melakukan hal-hal yang seharusnya hanya orang dewasa yang telah dilakukan. Miris tapi itulah kenyataan yang sedang terjadi saat ini.

Satu lagi perilaku anak laki-laki yang membuat kepala goyang. Karena ingin punya pacar, akhirnya menemukan pasangan dalam kelompok single mencari cinta. Tidak hanya tidak sadar akan dirinya sendiri jika masih anak kecil, mereka juga memasukkan kriteria yang membuat ngelus dada. Jadi, perilaku seperti apa yang dilakukan anak laki-laki ini dalam menemukan pasangan? Periksa ulasan berikut ini.

BACA JUGA : 5 Cover Album Paling Menghina dan Kontroversial

Cari yang tingginya dua meter

Entah harus mengatakan apa perilaku anak yang sama anak ini. Padahal usianya baru belasan tahun, apakah sudah disunat atau tidak, tapi sudah mau mencari pasangan. Apalagi dia pilih-pilih tentang pasangan yang akan dia dapatkan. Dia menginginkan usia yang indah, kotor dan sama dengannya. Apa televisi saat ini sangat buruk untuk menciptakan generasi muda yang mengalami degradasi moral seperti itu.

Usia pasangan mencari sangat muda itu aneh, plus kriteria cantik dan menjijikkan. Mungkin sinetron sudah benar-benar meracuni pikiran anak ini, belum lagi kriteria buruknya, jelas anak ini kecanduan pornografi. Ditambah dengan kebutuhan tinggi 275 cm, ini sama sekali tidak masuk akal. Belajar biologi dulu adalah tong, gadis Indonesia tidak ada yang tinggi.

Cari yang bisa “digituin”

Satu lagi fenomena bukti menyedihkan dari memburuknya generasi muda secara mental. Jika pemuda yang satu ini sengaja memposting kriteria pasangan mimpinya di grup pencarian kencan di facebook. Meski baru berusia 9 tahun, bocah ini membeberkan bahwa ia ingin mencari pasangan. Dengan usia yang masih disebut anak itu, sayangnya ia malah mencari pasangan yang bisa “digitukan”.

Perilaku anak saat ini bisa dianggap sebagai perilaku kedewasaan yang lebih cepat dari waktu kita. Sayangnya hal itu tidak disertai dengan kematangan pemikiran, sehingga generasi mental lahir seperti itu.

Cari yang serius

Jika yang ini bisa dibilang lebih baik dari yang lain, itu masih kategori yang tidak wajar. Berdasarkan sebuah kelompok di media sosial, anak berusia 11 tahun mencari pasangan yang serius. Tentunya ini adalah pertanyaan bagi kita, apa arti kata “serius” itu.

BACA JUGA : 7 Pernikahan Kontroversial yang Jadi Sorotan Dunia

Apakah serius merujuk pada sebuah hubungan yang akan bertahan sampai akhir hayat, atau dalam pengertian lain. Apalagi mengingat usia anak laki-laki yang masih sangat muda, sangat tak terbayangkan untuk berpikir begitu dewasa. Kejadian ini menjadi virus beberapa waktu lalu dan begitu banyak netizen yang berbicara.

Cari yang 16 tahun

Mirip dengan kasus nomor dua tapi tidak sama, anak laki-laki yang mungkin masih berusia 9-11 tahun juga mencari pasangannya. Miris, karena kriteria yang dicari adalah wanita yang lebih tua dari dirinya. Tak tanggung-tanggung, usia 14 -16 tahun menjadi kondisi anak ini bagi pasangannya. Belum lagi syarat menjadi “digituin” menjadi wajib bagi anak muda ini.

Meski masih sekolah dasar atau sekolah menengah pertama tapi sayangnya pikirannya terlalu matang. Alih-alih memikirkan masalah sekolah dan mendapatkan prestasi bagus, alih-alih memikirkan pacaran dan seks. Miris memang, tapi di sini ada foto anak muda hari ini.

Perilaku generasi muda saat ini adalah hasil dari perkembangan zaman yang pesat dan tontonan yang tidak berpendidikan. Alih-alih diperlakukan dengan tontonan seusianya seperti kartu dan acara anak-anak, bahkan setiap hari diberi sinetron untuk orang dewasa yang tidak mendidik. Jadi jangan heran jika perilaku itu seperti mereka. Jika ini yang harus disalahkan?

Terimakasih Telah Berkunjung, Have FUN
loading…

What do you think?

Written by virgo

6 Strategi Ini Akan Membuat Ibadah Puasa Anda Lebih Mudah

Fenomena Langit Berkilau Paling Aneh Bikin Ilmuwan Penasaran