in

Baru 3 SMP Siap Laksanakan UNBK

57 Sekolah Terkendala Komputer

Puluhan SMP di Kabupaten Padangpariaman terancam tidak dapat melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Mei mendatang. Dari 60 SMP yang ada, baru 3 sekolah yang dipastikan siap mengikuti UNBK.

Kepastian ini, ditandai dengan telah dibentuknya kerja sama dengan SMA Negeri di Padangpariaman. Berdasarkan data yang dihimpun Padang Ekspres, 60 SMP di Padangpariaman terdiri dari 58 SMP negeri dan 2 SMP swasta.

Sekolah yang dinyatakan siap berasal dari SMP negeri, yakni SMPN 1 dan SMPN 2 Sintuk Toboh Gadang yang bekerja sama dengan SMAN 2 Batanganai, dan SMPN 1 di 2×11 Enamlingkung bekerja sama dengan SMAN 1 Sicincin. Totalnya, ada 565 siswa yang akan mengikuti UNBK.

Melihat kondisi tersebut, anjuran pelaksanaan UNBK di tingkat SMP agaknya menjadi tugas berat bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Padangpariaman.

Masih banyak sekolah yang belum memiliki komputer serta teknisi jaringan internet memadai. Kendati demikian, Disdikbud Padangpariaman berupaya agar SMP dan SMA di lingkungan kerjanya dapat bekerja sama untuk pelaksanaan UNBK.

Kepala Disdikbud Padangpariaman, Rahmang mengakui, dari 60 SMP di Padangpariaman, baru tiga sekolah yang dapat dipastikan mengikuti UNBK. Yakni SMPN 1 Sintoga 186 siswa, SMPN 2 Sintoga 112 siswa, dan SMPN 1 2×11 Enamlingkung 267 siswa.

“Ketiga SMP yang telah dipastikan bisa mengikuti UNBK itu berhasil berkerjasama dengan pihak SMA di lingkungannya karena kesanggupan para pelajar di SMPN itu sendiri mengikuti UNBK,” kata pria yang pernah menjadi camat berprestasi itu.

Menurutnya, dominan SMP yang tidak dapat mengikuti UNBK disebabkan komputer yang tidak mencukupi, server kurang memadai, dan minimnya teknisi di bidang teknologi informasi (IT). Kendati demikian, lanjut Rahmang, tidak tertutup kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah.

Bersama Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Padangpariaman, pihaknya sedang berupaya agar seluruh SMP strategis di Kabupaten Padangpariaman dapat mengikuti UNBK melalui bantuan SMA atau SMK terdekat.

“Sekarang kami sedang berupaya mengunjungi SMA-SMA di Padangpariaman agar bersedia menumpangkan siswa SMP di lingkungannya untuk menggunakan fasilitas komputer dan jaringan agar mereka bisa mengikuti UNBK. Jadi semakin banyak pelajar kita yang turut mengikuti sistem UN terbaru ini,” katanya. 

Terkait upaya Disdikbud menyediakan fasilitas pendukung UNBK, Rahmang mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan adanya pengadaan komputer untuk SMP di Padangpariaman. Sebab, ia baru memimpin kurang dari sebulan di Disdikbud Padangpariaman.

“Tahun ini sepertinya tidak ada pengadaan komputer untuk SMP. Sebab saya belum mendapat laporannya. Kalau memang tidak ada tahun ini, kami akan mengusulkannya di APBD Perubahan 2017 nantinya,” ungkapnya.

Anggota Komisi I DPRD Padangpariaman, Dwiwarman mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan ada atau tidaknya penganggaran pengadaan komputer SMP di Padangpariaman tahun ini. Sebab DPRD Padangpariaman juga baru membentuk Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

“Saya juga baru di Komisi I ini. Memang sebelumnya permasalahan dari Disdikbud Padangpariaman sudah disampaikan kepada Komisi I DPRD Padangpariaman. Namun kami baru sebatas mengumpulkan informasi itu. Untuk tindak lanjutnya belum dijalankan,” ujar mantan Ketua Komisi 4 DPRD Padangpariaman itu.

Kendati demikian, Dwiwarman mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi dengan jajaran Disdikbud Padangpariaman dalam waktu dekat.

“Kalau kami di Komisi I DPRD Padangpariaman rencananya menjadwalkan rapat dengan Disdikbud antara tanggal 15 dan 16 Februari ini, guna membahas seluruh kendala tersebut. Namun jadwal tersebut belum dapat dipastikan,” tandasnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Guru Harus jadi Teladan Murid

Hadapi Informasi “Hoax”, Seskab : Harus Ada Literasi Media