Selasa, 20 Desember 2016 15:43 WIB
LHOKSUKON – Belasan gajah liar dilaporkan kembali merusak kebun warga di kawasan Pirak Timu Aceh Utara, dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, hingga Senin (19/12), kawanan gajah tersebut masih berada di kawasan Angkop, pedalaman Kecamatan Pirak Timu.
Warga berharap kepada pihak terkait segera mengusir kawanan gajah tersebut agar tidak merusak kebun mereka. “Tanaman warga yang rusak antara lain, kelapa sawit, karet, kakao dan durian, bahkan pisang. Warga khawatir jika kawanan gajah tak meninggalkan kawasan tersebut, sewaktu-waktu dengan mudah dapat masuk ke kebun warga lagi,” kata Isa warga Desa Alue Rime Kecamatan Pirak Timu, Senin (19/12).
Dilaporkan, sudah tiga hari terakhir kawanan kebun gajah merusak kebun warga. Namun, belum diketahui luas areal yang dirusak binatang tersebut, karena warga tak berani ke kebun untuk sementara waktu.
Disebutkan, warga sudah berupaya mengusir kawanan gajah tersebut dengan menggunakan alat tradisional, seperti meriam bambu, obor, hingga mercon. Namun, kawanan gajah ini hanya pergi sebentar. “Ketika warga kembali ke rumahnya, binatang tersebut datang lagi ke kebun warga,” katanya.
Berdasarkan catatan, kawasan yang kerap didatangi kawanan gajah tersebut adalah pedalaman Cot Girek, Langkahan, Pirak Timu dan Paya Bakong. Kawanan binatang tersebut hampir rutin merusak kebun warga empat sampai enam bulan sekali. Untuk warga berharap agar kawanan gajah tersebut dapat diamankan agar tak merusak kebun warga lagi.
Komandan Patroli Tim Conservasi Respon Unit (CRU) Dinas kehutanan dan perkebunan Aceh Utara Yusnadi, menyebutkan pihaknya sudah mendapatkan informasi adanya kawanan gajah di kawasan pedalaman Pirak Timu. Pihaknya juga sudah meminta bantuan tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Banda Aceh. “Rencana kami akan turun langsung bersama BKSDA, untuk memasang alat pendeteksi pada kawanan gajah tersebut, untuk memudahkan pihaknya memantau arah perjalanan gajah. Dengan demikian pencegahan akan mudah dilakukan ketika hendak merusak kebun warga,” kata Yusnadi.(jaf)
