in

Cannavaro ragu atas masa depannya di Timnas China

Beijing, China (ANTARA) – Pelatih sepak bola berkebangsaan Italia Fabio Cannavaro tidak yakin atas masa depannya di tim nasional China.

Ia masih banyak menyisakan pertanyaan manakala pada Rabu (20/3) mengatakan bahwa dia hanya bertindak sebagai pelatih kepala timnas China dalam turnamen China Cup yang diikuti empat negara, termasuk China sebagai tuan rumah.

Penunjukan mantan pemain timnas Italia yang saat ini menangani klub Guangzhou Evergrande sebagai pelatih kepala timnas China pada Jumat (15/3) lalu itu menyisakan kontroversi, demikian media resmi setempat, Kamis.

Pelatih berusia 45 tahun itu ditunjuk sebagai manajer timnas China saat pertandingan pertama China Cup digelar di Nanning, Provinsi Guangxi, Kamis, dan sepertinya tidak yakin dengan masa depannya di tim berjuluk Naga itu.

“Tanpa ragu saya katakan bahwa saya pelatih kepala Guangzhou Evergrande. Tapi dalam konteks berbeda, selama berlangsungnya China Cup, saya seorang pelatih kepala timnas China,” ujarnya.

“Setelah turnamen ini, kami akan melakukan pembicaraan dan negosiasi lebih lanjut. Dan, apa yang saya katakan sekarang merupakan asumsi yang tidak bisa saya jawab,” kata Cannavaro.

China akan bertanding pada partai pembukaan China Cup, Kamis, melawan Thailand sebelum meladeni Uruguay atau Uzbekistan pada Senin (25/3) mendatang.

Cannavaro menegaskan hasil dua pertandingan pertama tidak bisa dijadikan tolok ukur atas penampilan timnya.

“Dua pertandingan yang akan berlangsung tidak bisa dijadikan rujukan apakah saya akan melanjutkan menangani timnas sebagai pelatih kepala atau tidak,” ujarnya.

“Keberadaan saya di sini bukan untuk dinilai. Saya tidak bisa menunjukkan apa pun sekarang karena saya juga tidak bisa mengubah apa pun selama empat atau lima hari bersama timnas,” katanya menambahkan.

“Beberapa orang beranggapan saya terlalu muda dan sedikit pengalaman, tapi saya punya karier sebagai pemain timnas Italia selama 15 tahun. Saya mengantarkan Italia enam kali ke babak final dan empat diantaranya berhasil menjadi juara,” tutur Cannavaro yang pada saat timnas Italia menjuarai Piala Dunia 2006 bertindak sebagai kapten tim.

“Saya lebih tahu tentang beberapa turnamen berkelas internasional daripada orang-orang yang mengkritik saya,” ujarnya.

Timnas China ditinggalkan pelatih kepala Marcello Lippi pada akhir Januari 2019 setelah kegagalannya menembus babak semifinal Piala Asia AFC di Uni Emirat Arab.

Pelatih berusia 71 tahun asal Italia itu hanya membukukan 10 kali kemenangan dari 30 kali pertandingan internasional timnas China yang ditanganinya sejak 2016.

Sebelumnya Lippi yang mendapatkan bayaran 22 juta dolar AS per tahun itu juga gagal mengantarkan Timnas China ke putaran final Piala Dunia 2018.

Sementara Cannavaro pada 2014 menggantikan posisi Lippi di klub Guangzhou Evergrande. Namun hanya sebentar karena posisinya digeser oleh Felipe Scolari dan Cannavaro berlabuh di klub Tianjin Teda.

Cannavaro kembali bergabung dengan Guangzhou Evergrande pada 9 November 2017 setelah Scolari pulang kampung ke Brazil.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Kondisi Ekonomi Kondusif, Sri Mulyani Minta Pelaku Usaha Tidak Khawatirkan Naiknya Suhu Politik

Emas “rebound” setelah Fed tahan suku bunga tidak berubah