in

Cukup Hanya di 2019 Pemilu Serentak, 2024 Pilpres dan Pileg Dilakukan Terpisah

Anggota DPD RI Jhon Pieris

Jakarta, BP–Anggota DPD RI Jhon Pieris menegaskan, Pemilu serentak Pilpres dan Pileg cukup hanya di 2019 karena menyisakan banyak masalah. Selanjutnya Pemilu 2024 penyelenggaraan pileg dan pilpres dilakukan secara terpisah.

Jhon Pieris yang dua periode (2009 – 2019) menjadi anggota DPD RI dari daerah pemilihan Maluku, tidak dapat bertahan lebih lama, karena tidak mampu mendulang suara di wilayah pemilihannya.

Menurut dia, kekalahannya meraup suara karena tidak siap membayar.

“Saya pernah diminta ratusan juta rupiah untuk membayar pemilik suara, tapi saya tolak karena itu merusak demokrasi dan menghancurkan pendidikan politik rakyat,” tegas Jhon Pieris dalam sebuah diskusi di ruangan wartawan DPR Jakarta, Rabu (26/7).

Dikatakan, selain politik uang,  sosialiasi pemilu serentak oleh KPU tidak optimal. Sehingga banyak rakyat tidak tahu adanya pemilihan  caleg DPD RI. Rakyat hanya tahu pemilihan anggota   DPR RI. “Jadi, banyak hal yang harus diperbaiki dalam pemilu serentak 2019 ini,” ujarnya.

Anggota DPR Hetifah mengakui   pemilu serentak 2019 harus dievaluasi. Seperti banyaknya petugas KPPS  meninggal, maraknya politik uang, berita hoaks, kampanye hitam, politik identitas dan meningkatnya dinasti politik.

“Semula pemilu serentak untuk memperkuat sistem presidensial, ternyata pelaksanaannya banyak masalah. Sehingga harus dievaluasi untuk  meminimalisir politik uang, kampanye hitam, hoaks, politik identitas, dan dinasti politik tersebut,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu.

 Hetifah menambahkan,   evaluasi yang dilakukan  secara subtansial dan prosedural. “Golkar akan mengevaluasi dengan penegakan sanksi bagi pelaku politik uang, meningkatnya partisipasi rakyat untuk pileg, dan bukan hanya fokus pada pilpres,” katanya. #duk

What do you think?

Written by Julliana Elora

Erick Thohir terpilih menjadi anggota IOC

Parah, Kepala BKD DKI Mengaku Tak Tahu Felix Siauw Pernah di HTI