in

Depresiasi Cenderung Berlanjut

Jakarta – Pergerakan mata uang rupiah masih ada kecenderungan melanjutkan pelemahannya dalam beberapa waktu ke depan. Hal itu karena berkurangnya volume beli di tengah mulai minimnya sentimen positif baru. “Pelaku pasar sedang tertuju pada sentimen eksternal, salah satunya kebijakan pemangkasan pajak di Amerika Serikat,” kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, kemarin.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (10/1) sore, melemah lima poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.443 rupiah per dollar AS. Analis Analyst FXTM, Lukman Otunuga mengatakan prospek kenaikan suku bunga Amerika Serikat pada 2018 masih menjadi salah satu faktor yang menekan mata uang pasar berkembang termasuk rupiah.

“Dollar AS naik terhadap sejumlah mata uang utama karena optimisme pasar terhadap The Fed yang akan meningkatkan suku bunga setidaknya dua kali pada tahun 2018 ini,” kata Lukman Otunuga. Meski demikian, lanjut dia, prospek apresiasi dollar AS masih agak rapuh karena inflasi di Amerika Serikat relatif masih rendah. Dari sudut pandang teknis, dollar AS juga masih berada dalam tekanan. 

mad/Ant/E-10

What do you think?

Written by Julliana Elora

“Pengaturan Sepeda Motor Hemat Biaya Transportasi 2,3 Miliar/Hari”

Desain Ruang Kerja Pribadi