in

Di Masa New Normal Tingkat Hunian di Grand Zuri Hotel Mulai Naik

PADANG, METRO—Managemen Grand Zuri Hotel Padang menyatakan kesiapannya, dalam memberikan pelayanan terhadap tamu dan pengunjung, di masa tatanan kehidupan normal baru (New Normal).

General Manager (GM) Grand Zuri Hotel Padang, Surni Yanti mengatakan, selama tiga bulan pandemi Covid-19 melanda Sumbar, sejak April, hotel ini tetap buka. Karena merupakan instruksi dari management kantor pusat, yakni Zuri Hospitality Management (ZHM) yang menaungi 22 hotel di seluruh Indonesia.

“Karena kalau hotel ini tutup, otomatis karyawan dirumahkan. Kita tetap buka, meskipun profit kita minus. Meski terpaksa, owner hotel ini mensubsidi. Dari awal owner hotel ini komit tidak boleh tutup, dan karyawan tidak boleh dirumahkan,” ungkap Surni, kepada awak media, Selasa (14/7) di Grand Zuri Hotel Padang.

Meski minus selama tiga bulan, namun pada Juni hingga Juli ini, tingkat hunian kamar hotel (okupansi) hotel mulai naik. Dampaknya profit hotel mulai positif dan owner hotel ini tidak lagi mensubsidi. “Gaji dan listrik tidak dibayar lagi oleh owner. Hingga Juli ini okupansi mulai naik dan mulai stabil,” terang Surni.

Menghadapi masa New Normal ini, Grand Zuri Hotel menurut Surni, jauh-jauh hari telah menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat dalam melayani tamu dan pengunjung. Karyawan sudah dilatih dan diberi pengetahuan tentang protokol kesehatan Covid-19.

“Dari awal karyawan juga sudah diberi vaksin untuk flu, sebelum berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dua dan tiga minggu lalu, semua karyawan juga sudah swab test dan PCR. Kita bahkan sudah dapatkan sertifikat bebas Covid-19 dari Pemprov Sumbar,” ungkapnya.

Bahkan, saat Covid-19 masuk Indonesia dan belum masuk Sumbar, menurut Surni, kantor pusat memberikan perhatian kepada hotel di daerah, agar konsentrasi terhadap Covid-19 ini.

Management hotel di daerah harus tahu apa yang harus dilakukan ke depan. Bahkan, kantor pusat sudah mendatangkan bantuan masker untuk digunakan seluruh karyawan hotel di daerah. “Jadi sebelum Covid-19 merebak di Sumbar, kita sudah diwanti wanti mamagement hotel di pusat,” terang Surni.

Tidak hanya menerapkan protokol kesehatan Covid-19, Management Grand Zuri Hotel Padang juga ikut andil mendukung pemerintah daerah (pemda) dalam penanganan Covid-19. Sebelum diterapkan PSBB, Grand Zuri Hotel sudah melakukan kegiatan bagi-bagi sembako sebanyak 350 paket untuk masyarakat sekitar hotel yang terdampak Covid-19.

“Kita juga berbagi masker di depan hotel seharian. Termasuk juga kesediaan kita menjadikan hotel ini sebagai tempat isolasi tenaga medis,” terangnya.

Tidak Pernah Menerima Pasien Isolasi

Meski telah diminta oleh pemda sebagai tempat isolasi tenaga medis terpapar Covid-19, namun Grand Zuri Hotel Padang sejak berlakunya PSBB hingga masuk masa New Normal, tidak pernah dimanfaatkan sebagai tempat isolasi tenaga medis.

“Kita nyatakan kesiapan hotel ini dijadikan tempat isolasi tenaga medis yang terpapar Covid-19. Ini sebagai bentuk dukungan kita terhadap pemda dalam penanganan Covid-19. Tapi sampai sekarang, hotel ini tidak pernah digunakan. Karena, ternyata pemda sudah memiliki tempat isolasi lain yang disiapkan,” ujar Surni.

Apa yang diungkapkan Surni ini, terkait beredarnya isu di tengah masyarakat, bahwa Grand Zuri Hotel sekarang tempat isolasi tenaga medis dan pasien positif Covid-19.

Surni menceritakan bagaimana awal management hotel ini menyatakan kesiapannya, saat pemda meminta hotel ini sebagai tempat isolasi tenaga medis. Karena waktu itu, yang terbayang oleh Surni, saat puncak pandemi Covid-19 begitu mengerikan. Di mana pasien Covid-19 di rumah sakit akan melimpah, dan tidak bisa tertampung lagi. Sehingga banyak tenaga medis yang terpapar, akibat kewalahan menangani pasien positif Covid-19.

Namun, kenyataannya tidak demikian. Kesigapan Pemprov Sumbar dan Pemko Padang berhasil membuat penanganan Covid-19 terkendali. Bahkan tingkat kesembuha pasien Covid-19 di Kota Padang tertinggi se-Indonesia.

Sementara, akibat gencarnya informasi hotel ini jadi tempat isolasi tenaga medis, berdampak juga terhadap minat orang menginap di hotel ini. Bahkan, ada pihak yang membatalkan event di hotel ini, setelah mengetahui informasi hotel ini jadi tempat isolasi tenaga medis.

“Kondisinya sekarang informasi beredar di masyarakat, Grand Zuri Hotel tempat isolasi tenaga medis dan pasien yang positif Covid-19. Dampaknya, tamu enggan nginap di hotel ini. Niat baik awalnya, ternyata jadi halangan tersendiri. Cinta bertepuk sebelah tangan. Efeknya cukup terasa. Covid-19 yang dikuatirkan merebak, ternyata tidak terjadi. Namun informasinya sudah sangat luar biasa berdampak ke hotel ini,” keluh Surni. (fan)


What do you think?

Written by virgo

Singapura Terlalu Bergantung pada Perdagangan Barang dan Jasa

Prasetya Perwira TNI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia Tahun 2020