in

Dimasak Asam Pedas, Lembutnya Bak Perasaan Wanita

f-yoan s nugraha/tanjungpinang pos

Ikan Lome, Ikan Khas dari Perairan Karimun 

Sebagian mengenal ikan Lome, lainnya menyebut ikan Lomek. Ikan unik ini memiliki bentuk tubuh yang memanjang, berkepala simetris, tidak bersisik, serta memiliki alat pernafasan tambahan. Tapi, yang menariknya, ikan ini menjadi masakan khas di Tanjungbalai Karimun. 

Karimun – Arloji yang betah di tangan menunjukkan waktu 10 pagi, perjalanan 4 jam dari Kota Tanjungpinang yang dimulai subuh hari menggunakan kapal laut ternyata berhasil membuat lambung awak media berontak meminta haknya. Di muara gerbang kedatangan pelabuhan, suasana Negeri Berazam Karimun sepintas tidak jauh beda dengan Tanjungpinang. Desain bangunan yang masih menganut paham tempo dulu a-dalah sajian khas di sepanjang perjalanan menuju pasar.

Mata awak media tertuju dengan bangunan kecil yang dijadikan warung makan, ada yang unik di sana, berbeda dari rumah makan kaki lima yang heboh memamerkan menu-menu makanan sebagai daya pikat, warung kecil tersebut justru tidak memamerkan apapun, selain etalase kosong yang diisi susunan piring. Tapi ramainya minta ampun, bahkan sekelas ASN pun tampak lahap menikmati hidangan.

”Sile pilih bang, ade ikan Gerut, ade Lebam, Udang, macam-macamlah,” ujar Agus si pemilik kedai makan tersebut menyebut sederet nama-nama ikan yang siap diolah dalam satu jenis sajian, yakni asam pedas.

Ya… Agus hanya menjual masakan asam pedas, cara masaknya pun juga terbilang unik. Kuah asam pedas dalam panci besar senantiasa menggelegak, siap mematangkan apapun jenis ikan yang dimasukkan ke dalamnya.

”Hehe inilah bang cara masak kami, sudah sejak jaman dulu waktu saya SD pun ibu sudah jualan asam pedas dengan cara begini,” jelasnya ketika melihat wajah heran awak media dengan cara memasak Agus.

Tergoda untuk mencicipi asam pedas chef Agus, awak media menunjuk satu ikan yang tidak pernah dilihat sebelumnya.

”Ini ikan Lome bang, sedap, lembut dagingnya juga tulangnya, macam ikan-ikan kalengan gitu lah. Jenisnya ada dua, ada Lome jaring, ada Lome kumbang, kalau Lome jaring lebih kecil aja ukurannya,” paparnya menawarkan.

Ya… ikan Lome ternyata memang lembut hingga tulangnya tanpa harus melalui proses presto seperti di restoran besar. Uniknya lagi, ikan Lome ini hanya ada di perairan Kabupaten Karimun.

Di tubuh ikan Lome itu, hanya kepalanya saja yang keras. Bentuk kepalanya aneh, mirip dengan wujud spesies ikan laut dalam yang bertaring runcing dan tajam serta terlihat garang. Di bagian depan badannya terdapat penampang yang membulat sementara bagian tengah dan belakang berbentuk pipih. Alat pernafasan tambahan itu terdapat di bagian kepala di dalam rongga yang di bentuk oleh dua pelat tulang kapak. Insangnya berukuran kecil dan terdapat di bagian kepala bagian belakang.

Itulah penggambaran ikan Lome yang punya daging lembut hingga bisa dimakan dengan tulang-tulangnya. Bersyukur Tanjungpinang Pos berkesempatan mencicipi Lome dalam hidangan asam pedas.

”Lome ni sangar mukanya aja bang, tapi dagingnya lembut, macam perasaan perempuan,”

kelakar Agus sembari menyajikan sepiring Lome asam pedas yang siap disantap.
Memperkenalkan diri sebagai jurnalis di Harian Tanjungpinang Pos, Agus tampak semangat bercerita seputar Lome.

”Dulu zaman saya kecil, ikan Lome ini dijual 2 ribu sekilo pun mana ada orang yang mau beli bang. Tapi jangan sekarang, 20 ribu sekilo aja orang berebut beli. Baru 10 tahun kebelakanglah ikan ini mulai laris bang,” kata dia yang sudah jualan asam pedas selama 39 tahun lamanya.

Kata Agus, Lome tidak hanya nikmat dimasak asam pedas saja, namun juga bisa dibuat sup Lome, atau masakan lainnya.

”Kecuali satu bang, jangan di-goreng. Habis dagingnya hancur seperti perasaan kecewa karena cinta,” ucapnya lagi dengan bercanda.

Saat ini, Agus mampu menjual Lome asam pedas tak kurang dari 40 kilo per hari, peminatnya rata-rata adalah wisatawan yang penasaran dengan tekstur dagingnya yang sudah presto secara alami. Ketika ditanya apakah Lome merupakan ikon khas Karimun seperti gonggongnya Kota Gurindam Tanjungpinang, Agus sempat diam sejenak dan mengaku tidak tahu.

”Saye ni tahunya jualan aja bang, untuk nabung dan kebutuhan rumah, di luar itu kalau terkait Lome ni buat pemerintah sajelah yang urus,” kata dia sembari bangkit dan kembali menyiapkan pesanan pelanggan.

Lome di Tanah Timah Negeri Berazam Kabupaten Karimun tidak menutup kemungkinan bisa naik derajatnya menjadi brand makanan khas, karena memang pada dasarnya, ikan Lome yang unik ini hanya betah berkubu di perairan negeri berazam.

Tak terasa, arloji sudah mengingatkan waktu di angka 12.15 siang. Awak media terpaksa pamit untuk melangsungkan panggilan azan. Setidaknya asam pedas Lome bang Agus mampu menjadi rindu bagi pengunjung Kabupaten Karimun. (Yoan S Nugraha)

What do you think?

Written by virgo

Model Ok, Hijab Yes

Pemprov Kepri Tolak UMK Batam