in

Dorong Jumlah Wisatawan, Kemenpar Gandeng AirAsia Singapura

SINGAPURA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus tancap gas untuk meningkatkan wisatawan mancanegara (Wisman). Kali ini, Kemenpar melakukan kerja sama kampanye pemasaran terintegrasi dengan maskapai AirAsia Singapura ke Indonesia.

Staf Khusus Menteri Bidang Infrastruktur Pariwisata Kemenpar Judi Rifajantoro mengatakan 26 persen wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia melalui udara disumbangkan oleh Air Asia Group. Hal ini yang menjadi alasan untuk Kemenpar mendorong AirAsia untuk membuka  rute-rute ke destinasi baru.

“AirAsia saat ini menghubungkan Singapura dengan destinasi menarik di Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Bali, Semarang dan Bandung, dengan total penerbangan sebanyak 77 kali per minggu. Tertinggi di antara maskapai lain di wilayah Asean. Targetnya tahun depan bisa tambah menjadi 10 destinasi,” ujar Judi saat ditemui seusai Press Conference Kerjasama Kemenpar dengan AirAsia Singapura di Restoran Pondok Gurame, Changi Civil Service Club, Singapura pada Jumat (28/7).

Judi juga mengatakan, Sekitar 80% kedatangan wisman ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara sehingga tersedianya seat pesawat (seat capacity) yang cukup menjadi kunci untuk mencapai target 2017 hingga 2019 mendatang. Ini merupakan komitmen kerjasama AirAsia yangsudah kedua kali bekerjasama.

“Pihak airlines dan Kementerian punya “goal” yang sama yaitu mendatangkan wisatawan. Dari data BPS semester pertama tahun 2017, sebanyak lebih dari 745,000 turis dari Singapura mengunjungi Indonesia pada semester pertama tahun 2017. Dengan kerjasama ini pihak airlines tentunya merasa terbantu,” ucapnya.

Pada keempatan yang sama Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Tenggara Rizki Handayani mengatakan, strategi berpromosi dan bekerjasama dengan AirAsia.com merupakan salah satu cara termudah untuk menjamin jutaan mata iklan karena dapat menargetkan pelanggan berdasarkan negara asal mereka dengan 23 negara dalam 13 bahasa.

“Tujuannya membangun brand awareness dengan homepage dan menjalankan iklan pada situs skycraper advertising. Selain itu, meningkatkan branding Wonderful Indonesia melalui marketing plan AirAsia dan mempromosikan destinasi Indonesia, sebab warga Singapura sangat melek dengan digital media, sehingga strategi kami sangat tepat untuk menyasar kaum millenial di Singapura dan juga ekspatriat yang tinggal disana” ujarnya.

Rizky menilai, apa yang dilakukan pihaknya ini sesuai target dengan coverage penerbangan AirAsia terutama di originasi Singapura. Serta meningkatkan jumlah kunjungan wisman terutama di originasi Singapura.

“Salah satunya melalui penjualan ticket AirAsia dan paket wisata,” papar Kiki. 

Dalam kerjasama ini, terang Kiki, Kemenpar berkoordinasi dengan AirAsia dalam finalisasi desain yang akan digunakan. Juga launching atau press gathering pada awal kerjasama dengan memfasilitasi komponen sewa tempat, dekorasi, pertunjukan kesenian Indonesia, dan souvenir.

“Juga mengadakan program direct selling atau consumer selling di beberapa lokasi yang disepakati dengan komponen yang difasilitasi oleh Kemenpar berupa sewa tempat, dekorasi, pertunjukan kesenian Indonesia, souvenir,” tambah Kiki.

Sementara itu, CEO AirAsia Singapore Logan Velaitham mengatakan, kerjasama ini bertujuan untuk mempromosikan keindahan Indonesia di seluruh destinasi-destinasi unggulan yang ada di Indonesia. Logan mengaku senang dapat menjadi maskapai berbiaya hemat pertama di Singapura yang bekerja sama dengan Kemenpar.

“Indonesia menawarkan banyak sekali panorama alam yang indah juga kekayaan flora dan fauna, Kuliner, Heritage, kolaborasi ini akan semakin memperkuat komitmen kami untuk mempromosikan “Wonderful Indonesia” di Singapura,” ujar Logan.

Soal akses udara, memang menjadi concern Menteri Pariwisata Arief Yahya, karena 75% wisman itu masuk via udara. Karena itu dia menerapkan top 3 program; di antaranya digital tourism, homestay desa wisata dan konektivitas udara. 

“Ujungnya, target wisman kita tahun ini saja sudah 15 juta. Wisnus 265 juta pergerakan di 2017 dan kemudian akan meningkat menjadi 20 juta wisman dan 275 juta pergerakan wisnus pada 2019 mendatang. Kalau pintu masuk melalui akses udara tidak ditambah, seats capacity tidak tambah, angka itu mustahil,” jelas Arief Yahya. 

“Sekitar 75% itu harus dibesarkan, dengan menambah flights ke tanah air, menambah slot, menambah kapasitas airport, menambah volume terminal, memperbanyak international airport, dan semua harus paralel,” kata Arief lagi. 

Karena itu langkah-langkah terobosan yang dilakukan dengan Airlines, Airports, AirNav-Authority itu terus didorong. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Didominasi Pelari Kenya, Toraja Marathon 2017 Berlangsung Sukses

Citilink Bawa 2.088 Turis dari Kota Hantu Terbesar di China ke Batam