in

Garuda Bukukan Pendapatan Sebesar US$4,2 Miliar pada 2017

Pendapatan Garuda Indonesia tahun 2017 meningkat 8,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Garuda pada 2017 bukukan pendapatan 4,2 miliar dollar AS.

JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) membukukan pendapatan operasi sebesar 4,2 miliar dollar Amerika Serikat (AS) selama tahun 2017. Jumlah pendapatn tersebut meningkat 8,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar 3,9 miliar dollar AS.

“Selain berhasil meningkatkan pertumbuhan positif pada pendapatan operasional perusahaan, menutup tahun 2017 Garuda Indonesia juga berhasil mempertahankan capaian standarisasi layanan bintang 5 dari Skytrax sejak tahun 2014,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury, dalam pernyataan tertulis yang diterima Koran Jakarta, Senin (26/2).

Pada 2017, tambah Pahala, maskapai juga mencatatkan tingkat keterisian penumpang (seat load factor) sebesar 74,7 persen dengan tingkat ketepatan waktu (on time performance/ OTP) sebesar 86,4 persen. Semua capaian ini menjadi bukti komitmen perusahaan untuk terus mengedepankan layanan berkualitas yang berorientasi terhadap customer experience di tengah strategi efisiensi yang dijalankan manajemen.

Menurut Pahala, tren pertumbuhan pendapatan operasional tersebut salah satunya ditopang oleh pertumbuhan pendapatan operasional pada lini layanan penerbangan tidak berjadwal.

Pada layanan ini meningkat sebesar 56,9 persen atau menjadi sebesar 301,5 juta dollar AS. “Selain itu sektor pendapatan lainnya (pendapatan di luar bisnis penerbangan & subsidiaries revenue) turut meningkat sebesar 20,9 persen dengan pembukuan pendapatan sebesar 473,8 juta dollar AS,” kata Pahala.

Pahala menambahkan sepanjang tahun 2017, pihaknya berhasil menekan catatan kerugian dari Kuartal 1-2017 dari rugi sebesar 99,1 juta dollar AS berkurang menjadi rugi sebesar 38,9 dollar AS pada Kuartal 2-2017. Perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar 61,9 juta dollar AS pada Kuartal 3-2017.

Angka tersebut naik 216,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sepanjang semester 2-2017, tambah Pahala, Garuda Indonesia berhasil membukukan laba bersih hingga 70,4 juta dollar AS yang merupakan hasil akumulasi laba bersih di kuartal 3-2017 sebesar 61,9 juta dollar AS dan laba bersih di kuartal 4-2017 sebesar 8,5 juta dollar AS.

Capaian positif tersebut tentunya juga sejalan dengan upaya perusahaan dalam menekan catatan kerugian (net loss) hingga menjadi rugi 67,6 juta dollar AS pada kinerja full year 2017. Jumlah tersebut berkurang cukup signifikan dari tekanan kerugian di semester 1-2017.

“Adapun perhitungan catatan kerugian tersebut di luar perhitungan biaya extra ordinary items yang terdiri dari tax amnesty dan denda sebesar 145,8 juta dollar AS yang merupakan long term policy manajemen dalam menyehatkan kondisi finansial perusahaan secara jangka panjang,” katanya.

Jumlah Penumpang

Sementara itu, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Hengki Heriandono mengatakan sepanjang tahun 2017, Garuda Indonesia Group berhasil mengangkut sebanyak 36,2 juta penumpang yang terdiri dari 24 juta penumpang Garuda Indonesia sebagai mainbrand dan 12,3 juta penumpang Citilink.

“Jumlah ini meningkat 3,5 persen dibandingkan tahun 2016 sebesar 35 juta penumpang. Selama tahun 2017, Garuda Indonesia juga turut mencatatkan peningkatan tren pertumbuhan trafik penumpang internasional sebesar 8,1 persen. Garuda Indonesia melalui anak usaha Citilink berhasil mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 10,8 persen,” katanya.

Melalui lini usaha kargo udara, tambah Hengki, Garuda Indonesia berhasil mengangkut 446,8 ribu ton angkutan kargo. Jumlah ini meningkat sebesar 7,4 persen dibandingkan tahun 2016 dengan pendapatan kargo Garuda Indonesia yang meningkat sebesar 8,2 persen menjadi 237,1 juta dollar AS di tahun 2017. 

mza/N-3

What do you think?

Written by Julliana Elora

“Tidak Semua Pekerjaan Konstruksi Dihentikan”

Puisi Kamu