in

Kapolri: Tewasnya Bahrun Naim Bisa jadi Hanya Trik

Namun, Bila Benar Tewas Aksi Teror Bisa Berkurang

Kabar tewasnya anggota ISIS asal Indonesia Bahrun Naim hingga saat ini masih belum jelas. Kondisi itu membuat Kapolri Jenderal Tito Karnavian menduga bahwa isu tewasnya Bahrun Naim merupakan sebuah trik.

Mantan Kadensus 88 Anti Teror tersebut menjelaskan bahwa berkembangnya informasi kematian Bahrun ini hanya dari media sosial. Sebuah grup komunikasi membicarakan tewasnya Bahrun. ”Polri harus mencari sumber resmi yang akurat,” jelasnya ditemui di Lapangan Udara Poncok Cabe, Tangerang Selatan, kemarin. 

Masalahnya, sampai kemarin upaya Polri untuk mendapatkan kepastian itu belum berbuah hasil. Tidak ada pihak yang bisa memastikan kebenaran tewasnya Bahrun. ”Bisa juga kalau ada saksi yang benar-benar melihat tewasnya Bahrun, namun juga tidak ditemukan,” paparnya.

Karena itulah, bisa jadi isu tewasnya Bahrun Naim ini merupakan sebuah trik atau strategi. Tujuannya, agar saat kembali ke Indonesia tidak dikejar. ”Bisa juga begitu, trik saja,” terang jenderal berbintang empat tersebut. 

Namun, bila benar Bahrun tewas. Maka, akan sangat mempengaruhi kondisi di Indonesia. Peran dia saat ini sebagai middle man, antara elit ISIS dengan kelompok dan pelaku langsung di Indonesia. ”Berbagai aksi muaranya ke dia, kasus Falatehan dan sejumlah kasus lain,” terang mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) tersebut. 

Bila di zaman Al Qaeda ada Hambali, maka saat ISIS ini ada Bahrun Naim. Menurutnya, tentu aksi teror akan berkurang drastis bila benar tewas. ”tapi, sekali lagi belum pasti,” tuturnya. 

Dia mengatakan, Densus 88 Anti Teror juga perlu untuk memastikan siapa orang yang pertama kali mengunduh screenshot grup yang membicarakan tewasnya Bahrun. ”Dengan ditelusuri dan diketahui orangnya, akan terlihat kebenarannya. Pasti!” ujarnya. 

Sementara Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, menyebarnya isu kematian Bahrun Naim ini bukan hanya sekali terjadi. Hitungannya sudah ada tiga kali isu kematian Bahrun. 

”Masalahnya, Densus 88, Divhubinter dan Baintelkam yang memiliki kerja sama dengan  kepolisian negara lain tidak mendapatkan informasi apapun. Padahal, biasanya informasi semacam ini bisa dipastikan,” jelasnya. 

Sebelumnya, muncul sebuah screenshot grup yang menyebarkan informasi tewasnya Bahrun Naim. Bahrun Naim disebut tewas saat bertempur dengan rezim Assad. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Dinamika Komunikasi Proyek Sukses dan Gagal

Banyak Instansi tak Patuhi Standar Layanan