in

Kerja Sama Cumi- Cumi Dan Bakteri Bercahaya

Cumi cumi bobtail hawai atau Euprymna scolopes, adalah spesies cumi-cumi yang tinggal di perairan dangkal di lepas pantai Kepulauan Hawai dan pulau Midway.

Cumi-cumi ini melakukan kerjasama atau disebut simbiosis dengan bakteri bercahaya Aliivibro fischeri, yang mendiami organ bercahaya khusus dalam mantel cumi-cumi. Bakteri diberi makan larutan gula dan asam amino oleh cumi-cumi dan sebaliknya bakteri akan menyembunyikan siluet cumi-cumi jika dilihat dari bawah dengan mencocokkan jumlah cahaya yang mengenai bagian atas mantel.

Untuk memiliki bateri itu, cumi-cumi bobtail mengeluarkan lendir sebagi respon terhadap peptidoglikan yang merupakan komponen utama dinding sel bakteri. Lendir akan mengisi bidang bersilia di daerah sekitar enam pori organ ringan dan menangkap berbagai macam bakteri. Namun, dengan beberapa mekanisme yang tidak diketahui, A, fischeri mampu mengimbangi bakteri lain dalam lendir.

Ketika bakteri A. fischeri berkumpul dalam lendir, mereka menggunakan flagella (semacam alat gerak seperti cambuk) untuk bermigrasi melalui pori-pori dan turun ke saluran bersilia dari organ ringan dan melalui berbagai proses sehingga hanya A. fischeri yang ada.

Selain arus yang berasal dari insang tanpa henti yang memaksa bakteri bergerak keluar melalui pori-pori, sejumlah spesi oksigen reaktif membuat lingkungan buruk untuk bakteri.

loading…

Selain itu cumi-cumi juga menghasilkan enzim yang disebut Squid halide peroxidase yang menggunakan substrat hidrogen peroksida untuk menciptakan lingkungan mikrobiosidal yang menghambat pertumbuhan/ kehidupan mikroba. Tetapi A. fischeri telah menciptakan semacam serangan balik dengan menghasilkan katalis peoksida sebelum dapat digunakan oleh enzim yang dihasilkan cumi-cumi tersebut, sehingga menghambat enzim secara tidak langsung. Setelah melalui saluran bersilia, A fischeri bergerak menuju ruang depan, dan menjajah cryptus epitel yang sempit.

Bakteri akan berkembang dengan baik pada asam amino yang diturunkan dan gula di ruang depan dan dengan cepat mengisi ruang crypt dalam 10 hingga 12 jam setelah cumi-cumi menetas.

Terlepas dari proses itu, cumi-cumi akan membuang sebagian besar bakteri saat fajar hingga 95% bakteri A. fischeri. Ini bertujuan untuk karena ketika cumi-cumi tidak aktif dan bersembunyi, bioluminescence tidak diperlukan sehingga bakteri A. fischeri akan dikeluarkan sehingga menghemat energy dalam pemeliharaan bakteri tersebut. Selain itu, kegiatan membuang bakteri A. fischeri mempertahanan populasi stabil bakteri tersebut di laut terbuka dan memasok untuk generasi cumi-cumi mendatang. 

Tags: Cumi-Cumi, Unik, Hewan, Hewan Unik, Hewan Laut

loading…

What do you think?

Written by Julliana Elora

Keamanan Pemilih Dijamin, Jangan Takut Datang ke TPS

Gak Biasa! Kue Pernikahan Tema Zombie Ini Buat Orang Berpikir Ulang Saat Memakannya