in

Kutuk Genosida Muslim Rohingya Di Myanmar

MEDAN ( Berita ) : Civitas akademika Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU),Kamis (7/9), menyampaikan sikap terhadap tragedi pembantaian besar-besaran terhadap satu suku bangsa (Genosida) di Myanmar. Ada lima poin penting yang mereka sampaikan pada apel pagi dipimpin Rektor Prof.Saidurrahahman, itu.
Pada kegiatan hari itu, civitas akademika UINSU juga mengumpulkan donasi sebesar Rp 56 juta untuk membantu meringankan penderitaan warga Rohingya. Aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan UINSU atas peristiwa pelanggaran HAM yang menimpa muslim Rohingya di Myanmar.

“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan rasa belasungkawa civitas akademika UINSU kepada muslim Rohingya,” kata Rektor Prof. Saidurrahman, usai pelaksaan apel pagi,di kampus I Jl. Sutomo.

Prof. Saidurrahman, menegaskan sebagai sesama muslim kita adalah saudara, Tentu kita tidak tega melihat saudara seakidah kita dibantai dan dibunuh secara sadis. Oleh sebab itu, civitas akademika UINSU menyampaikan pernyataan sikap terhadap tragedi Genosida muslim Myanmar.

Adapun lima poin pernyataan sikap UINSU terhadap kejahatan kemanusian di Myanmar. Pertama, UINSU mengutuk keras atas terjadinya pembantaian massal (Genosida) yang dilakukan militer Myanmar terhadap penduduk muslim Rohingnya, di Propinsi Rakhine.

“Kami menyatakan bahwa pembantaian massal sangat bertentangan dengan hak asasi manusia yang sejatinya harus dijunjung tinggi seluruh umat manusia. Juga berlawanan dengan ajaran agama-agama yang senantiasa menyerukan perdamaian dan persaudaraan kemanusiaan,” sebutnya.

Oleh sebab itu, sambung Saidurrahman, pemerintah Myanmar harus segera menghentikan kejahatan kemanusiaan di Rakhine, dan memberikan jaminan keamanan kepada rakyat Myanmar, terutama yang tinggal di Rakhine.

Kedua, UINSU mendesak PBB untuk segera turun tangan mengatasi tragedi kemanusiaan di Myanmar, dan sekaligus melakukan investigasi terhadap keberutalan junta militer Myanmar di Rakhine. Selanjutnya UINSU menuntut PBB untuk menentukan sikap tegas dan memberi sanksi keras terhadap Myanmar.

Ketiga, UINSU mendesak organisasi OKI dan Negara-negara Islam untuk segera membantu pemulihan sosial budaya,ekonomi, politik dan spiritual keberagamaan bagi umat Islam Rohingnya.

Keempat, UINSU mendesak negara-negara Asean untuk membantu Myanmar dan masyarakat Rohingnya untuk mencari solusi permanen dengan menggunakan prinsipwin win solution.

Kelima,UINSU mendukung langkah-langkah yang telah diambil Presiden Indonesia Joko Widodo dalam rangka membantu penyelesaian kejahatan kemanusiaan di Myanmar.

Selain itu, katanya, dalam apel pagi tersebut, UINSU berhasil menggalang dana solidaritas sebesar Rp. 56 juta lebih yang diberikan langsung kepada Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk diserahkan kepada penduduk muslim Rohingya di Myanmar. (WSP/m49/I)

What do you think?

Written by virgo

Erry Berharap Sumut Tuan Rumah Popnas XV

Diikuti 211 Ribu Peserta, Inilah Lokasi Seleksi Kompetensi Dasar CPNS Kemenkumham