in

Madonna pertahankan pernyataan anti-Trump

Washington (ANTARA News) – Madonna mempertahankan pernyataan beraninya yang ia keluarkan dalam Women’s March, Sabtu (21/1), di Washington DC dan mengatakan ia berbicara secara metafora dan tak bermaksud menyulut kekerasan.

Mengenai 500.000 orang, banyak mengenakan topi warga pink dalam akse solidaritas dan dukungan buat hak asasi perempuan, mengikuti Women’s March di Washington DC.

Madonna –yang berbicara dan tampil dalam pawai itu– dikutip media massa setempat saat ia mengatakan, dia berfikir mengenai “meledakkan Gedung Putih”.

“Ya, saya marah. Ya, saya geram. Ya, saya memiliki fikiran sangat banyak mengenai meledakkan Gedung Putih, tapi saya tahu ini takkan mengubah apa pun. Kita tak bisa jatuh ke dalam keputus-asaan,” demikian kata-kata Madonna dalam kegiatan pada akhir pekan lalu itu.

Madonna menulis di instagram, Minggu lalu, untuk membela komentarnya. “Saya ingin menjelaskan beberapa hal yang sangat penting. Saya bukan orang yang suka kekerasan, saya tidak mendorong kekerasan dan penting buat orang untuk mendengar dan memahami ucapan saya secara keseluruhan dan bukan satu frase diambil secara liar ke luar konteks,” tulis Madonna.

“Saya berbicara secara metafora,” penyanyi yang berusia 58 tahun itu. “Namun, saya tahu bahwa mengumbar kemarahan tidak menyelesaikan apa pun. Dan satu-satunya cara untuk mengubah keadaan jadi lebih baik ialah melakukannya dengan cinta.”

Kata-katanya memicu kecaman di sosial media. Pengguna Instagram mengomentari posting Madonna bahwa “Pidato singkat kamu bukan mengenai anak perempuan cinta … kamu telah kehilangan banyak dasar penggemar kami. Memalukan!”

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang baru dilantik, menanggapi pawai itu di Twitter, Minggu. Ia menuduh peserta pawai tidak memberi suara dan menambahkan kecaman lain kepada selebritis yang hadir.

“(Saya) menyaksikan protes kemarin tapi mendapat kesan bahwa kita baru saja menyelesaikan pemilihan umum! Mengapa orang-orang ini tidak memberi suara? Selebritis sangat menimbulkan kerugian,” demikian cuitan Trump.

“Protes damai adalah ciri demokrasi kita. Sekalipun saya tidak selalu setuju, saya mengakui hak asasi rakyat untuk menyampaikan pandangan mereka,” kata Trump, dalam tweet lain belakangan.

Menurut pernyataan resmi Gedung Putih yang diperoleh NBC News, “Komentar seperti ini benar-benar tak bisa diterima baik dan kalau saja semuanya disampaikan mengenai Presiden (Barack) Obama, media arus utama akan gempar.”

“Pemerintah Trump menyambut baik pembahasan aktif mengenai masalah penting yang dihadapi keluarga dan perempuan Amerika,” tambah pernyataan Gedung Putih itu.

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © ANTARA 2017

What do you think?

Written by virgo

Dinkes Lampung minta warga waspadai virus flu burung

Astra bagikan 2.000 kacamata gratis di Talaud