Padang ( Berita ) : Pakar bidang politik pemerintahan dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Dr. Asrinaldi mengatakan makna tujuan berpolitik untuk membagi kekuasaan secara adil dan merata.
“Semua itu untuk memenuhi kepentingan setiap golongan,” katanya di Padang, Sabtu [18/2]. Dia menjelaskan makna dari politik sebenarnya yakni menyeimbangkan semua kepentingan yang ada. Artinya salah satu mengalami keuntungan yang lain tidak dirugikan, ujarnya.
“Meski kadang bersifat kamuflase, tujuan dari berpolitik ini yakni meraih simpati masyarakat yang banyak,” kata dia. Dia mengatakan sejatinya hakikat politik di Indonesia mewujudkan keadilan bangsa dan negara. Artinya, terangnya persaingan dalam melanggengkan kekuasaan seharusnya bertujuan untuk menarik simpati masyarakat.
Dia mencontohkan persaingan politik di pemilihan kepala daerah lalu khususnya di DKI Jakarta. Raihan suara yang didapat pasangan calon menjadi bukti adanya respon positif dari masyarakat dan harapan akan kinerjanya. Simpati dari masyarakat ini membuktikan tujuan berpolitik telah tercapai. “Sayangnya candu kekuasaan menjadi faktor utama rusaknya keharmonisan politik tersebut,” kata Asrinaldi.
Hal ini terjadi saat proses menuju kursi pimpinan daerah tersebut yang tentu membawa sarat kepentingan. “Pada akhirnya akan muncul kesenjangan kekuasaan yang nyata,” kata dia. Dia mengemukakan pendidikan politik yang mengedepankan logika dan persaingan sehat harus ditekankan pada individu yang akan terjun ke ranah tersebut.
Senada itu saat Pilkada 15 Februari 2017 lalu, Presiden Jokowi berpesan bahwa jangan sampai persaingan politik dalan pilkada memecah belah persatuan. Presiden menyebutkan persaingan terjadi saat memilih pasangan calon namun kembali bersaudara setelahnya. (ant )
