in

Menelan Korban, Laut Lingga Haus Ritual

PENCARIAN: Tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri dan Basarnas melakukan pencarian korban dan serpihan pesawat yang jatuh di perairan Senayang, Lingga, Sabtu (3/12). f-istimewa/basarnas

Dugaan Penyebab Mistis Kecelakaan Pesawat Polisi

Sebagian orang menganggap musibah jatuhnya pesawat M 28 Skytruck N28 murni kecelakaan. Namun, tidak sedikit mengangap jatuhnya pesawat baling-baling itu karena dipukat penunggu laut Lingga.

Tanjungpinang – Tanjungpinang Pos menilik lebih jauh. Langit cerah, awan putih menggumpal bagai kapas rakasas dengan latar berwarna biru terang menjadikan ornamen lengkap untuk menyebut siang Sabtu sebagai hari yang bersahabat.

Ramai nelayan di sekitaran laut yang tak jauh dari Pulau Seangka Kabupatn Lingga hilir mudik. Kali ini bukan untuk merawai ikan, bukan pula mukat dan atau memancing lepas. Kapal-palat nelayan tersebut punya tugas tambahan, yakni mencari puing dan jenazah penumpang pesawat. Tentunya dibantu kapal petugas laut.

Dari saksi mata mengatakan bahwa pesawat tersebut terbakar dan mesinnya meledak di angkasa, sebelum beberapa saat kemudian menghunus hamparan laut yang hanya 25 meter dalamnya.

Jelas sudah, jika disampaikan demikian, tentu ada sesuatu yang salah pada bagian mesin, meski hasil dari KNKT masih belum keluar.

Timbul sebuah pertanyaan baru, kenapa harus di Laut Lingga?

Mahebat (63) warga Dabosingkep yang diberi kemampuan lebih dalam dunia spiritual mengatakan, tidak menutup kemungkinan ada kaitan antara musibah kecelakan pesawat dengan semah laut yang kini mulai ditinggalkan.

”Kalau batin mak, mungkin laut Lingga minta makan,” ujarnya serius.

Bukan tanpa lasan ibu tua tersebut mengatakan demikian. Dari mulai tanggal kejadian, jumlah penumpang pesawat, dan bulan kejadian, mulai dikait-kaitkan sebagai pertanda ghaib.

”Sabtu itu tanggal 3, arti-nya hari ke tiga di bulan terakhir 2016, jumlah penumpang kalau tak salah yang mak dapat kabar ada 13 orang, itu angka kurang molek (bagus, red),” kata dia menduga.

Memang perairan laut tempat titik lokasi jatuhnya pesawat diakui sebagian besar nelayan sebagai lumbung ikan. Ragam jenis ikan banyak di sana, sehingga lokasi tersebut sering dijadikan lautan adu nasib keberuntungan dalam mengais rezeki.

”Laut depan sebangka tu jangan tanya lah ikannya banyak, nelayan dari jauh-jauhpun sering juga datang ke situ,” kata Kamsar (37) salah seorag nelayan yang mengaku sering melaut di lokasi tersebut.

Kata Mahebat, lokasi tersebut, sudah banyak memberikan keuntungan bagi nelayan dan penduduk sekitar, rapi mungkin ada kealpaan untuk mengucapkan syukur tanda terima kasih kepada Tuhan,

”Kalau dulu, ada nama-nya semah laut, tujuannye ya itu, supaye laut tak makan orang, biasenye kalau tak dibuat gitu, entah awal tahun atau akhir tahun ada saja musibah,” ucap dia penuh yakin.

Terlebih dia menambahkan, sudah hampir 10 tahun lamanya Laut Lingga tidak pernah melakukan acara semah laut, yakni sejenis ritual adat untuk buang sial dan mengucap syukur.

Hal tersebut dibenarkan juga oleh Zahar (69) tokoh spiritual di Pulau Pucung Bintan. Ia juga menduga hal demikian.

”Jangankan di sana (Lingga, red) di laut sini saja (Trikora, red) setiap tahun tu selalu saja ada, kalau tak satu, tiga, lima, bahkan dulu pernah 7 orang selma 7 hari berturut,” kata dia.

Meski sulit rasanya untuk diterima dengan akal sehat, namun paling tidak, ada benang merah yang bisa kita tarik dari 2 dimensi berbeda terhadap satu kejadian yang sama.
Terkait jatuhnya pesawat pelat merah milik Polri, Sabtu lalu, tim gabungan dibantu nelayan masih terus meluaskan wilayah evakuasi. (Yoan S Nugraha)

What do you think?

Written by virgo

Pesawat Skytruck Polri Meledak

Pelayanan Ditunda, Pengembang Properti Ngaku Rugi Miliaran