in

Merasa Dirugikan, SFC Layangkan Protes

Palembang, BP

Sriwijaya FC berhasil menahan imbang Persebaya 1-1 dalam laga lanjutan Liga 1, di Stadion Bung Tomo, Surabaya, Minggu (22/4) malam.

Gol SFC dicetak Alberto Goncalves menit ke-45. Sementara gol tuan rumah, dicetak David da Silva menit ke-11. Hasil ini, membuat SFC naik dua tingkat ke posisi ke-10 dengan enam poin di klasemen sementara. Sedangkan Persebaya tertahan di peringkat keenam dengan delapan poin.

Pertandingan, berjalan dengan tempo cepat. Wasit Rihendra Purba, banyak melakukan keputusan kontroversi dan dianggap merugikan Laskar Wong Kito.

Pada menit ke-58, wasit Rihendra menunjuk titik putih setelah Yu Hyun Koo dinilai melakukan pelanggaran di kotak penalti. Bahkan Hyun Koo yang menjatuhkan pemain Persebaya diganjar kartu kuning. Pemain SFC pun memprotes keputusan wasit karena menganggap apa yang dilakukan Hyun Koo dalam kondisi fifty-fifty perebutan bola. Namun wasit tetap pada keputusannya.

Adam Alis pun juga terkena kartu kuning yang membuatnya sangat kaget. Saat itu, wasit meniup peluit karena menganggap ada pelanggaran yang dilakukan bek SFC N’Diaye. N’Diaye mengambil bola dan melempar kepada Adam dan ia tangkap, tapi wasit langsung menghadiahi kartu kuning.

Di laga ini, N’Diaye juga terkena kartu kuning dengan momen berbeda. Ia dituding sengaja mengulur-ulur waktu. Padahal, saat itu ia tengah berjalan hendak mengambil bola dan melakukan tendangan bebas. Belum lagi, dua keputusan offside yang kontroversi setelah melihat dari layar kaca televisi.

Usai pertandingan, Pelatih Kepala SFC Rahmad Darmawan mengatakan, anak asuhnya bermain sangat bagus melawan Persebaya.

“Pertandingan malam ini sangat bagus dan anak-anak bermain baik namun Anda semua bisa menilai sendiri keputusan wasit pertandingan malam ini karena saya tidak ingin berbicara disini. Kalau saya ingin protes, saya akan lakukan protes dengan cara yang benar dan resmi dan ini kami sudah lakukan,” jelasnya.

Dalam pertandingan melawan David da Silva dan kawan-kawan, RD mengaku cukup kaget dengan beberapa keputusan wasit. Apalagi, dia selama dua tahun terakhir memang berkarir di Malaysia.

“Itu tadi bukan menjadi style saya, karena memang sudah dua tahun terakhir i tidak berada disini, hal itu saya lakukan karena kaget dengan keputusan wasit,” jelasnya.

Masih kata RD, terlepas dari wasit, anak asuhnya secara teknis berjalan sesuai dengan instruksi pelatih. Di awal babak pertama, Hamka Hamzah dan kawan-kawan sempat nervous, tapi kemudian mulai terbiasa dan menguasai panggung.

Apalagi, saat memasuki babak kedua. Setelah imbang 1-1, motivasi pemain meningkat drastis. Pemain tampak menguasai permainan di babak kedua.

Kondisi berbalik, di mana awal babak pertama SFC tertekan, tapi di babak kedua justru menekan. Banyak peluang tercipta, tapi memang gagal berbuah gol.

“Secara keseluruhan kami bermain bagus dan fight. Saya tidak pernah menargetkan main imbang. Kami inginkan kemenangan makanya sejak awal saya instruksikan bermain menyerang,” jelasnya.

Sementara itu, Pelatih Persebaya Alfredo Vera tampak kecewa karena gagal mengamankan tiga poin di depan pendukungnya sendiri.

Menurutnya, Bajul Ijo pantas menang di laga ini. Gol cepat yang dicetak David da Silva, harusnya bisa membakar semangat pemain dan terus menambah koleksi gol.

“Tapi, SFC memang punya kualitas yang bagus sehingga itu tidak mudah,” ujarnya.

Kesempatan berharga sebenarnya sempat didapat anak asuhnya menit ke-58 dari penalti. Tapi, tendangan David da Silva justru melebar sehingga skor tetap imbang 1-1.

“Tapi, saya tetap syukuri hasil ini. Pemain telah bekerja keras dan bermain bagus,” katanya.

Di babak kedua, SFC terus menekan pertahanan Persebaya. Tapi, pemain terus bekerja keras dan tak kalah soal mental. Serangan demi serangan yang dilancarkan Laskar Wong Kito berhasil di patahkan.

“Saya ucapkan selamat kepada pemain, hasil ini patut kita syukuri,” ucapnya. #zal

What do you think?

Written by Julliana Elora

Lagi, SFC Harus Lawan Tim Kuat

Kemendagri Dukung Arahan Presiden soal RUU Masyarakat Adat