in

Miller doping, perebutan gelar kelas berat dunia terancam batal

Jakarta (ANTARA) – Petinju kelas berat Amerika Serikat Jarrell Miller positif menggunakan doping setelah secara sukarela dia mengikuti tes doping, menjelang pertarungan kelas berat dunia melawan petinju Inggris Anthony Joshua.

Temuan ini bisa menghancurkan jadwal pertemuan Miller dengan juara dunia kelas berat Anthony Joshua pada 1 Juni di New York.

Promotor tinju Eddie Hearn mengaku telah diberi tahu bahwa Miller positif menggunakan zat terlarang oleh Asosiasi Anti-Doping Sukarela (VADA) yang menguji atlet-atlet tinju dan olah raga bela diri.

“Kami diberi tahu oleh VADA bahwa ada temuan berlawanan dalam sampel Jarrell Miller yang dikumpulkan pada 20 Maret 2019,” kata Hearn dalam akun Twitter-nya.

“Kami berkoordinasi dengan semua pihak terkait dan akan memperbarui segera dengan informasi lebih rinci. Persiapan (pertandingan melawan) AJ (Anthony Joshua) jalan terus sampai 1 Juni.”

ESPN melaporkan bahwa Miller positif menggunakan zat terlarang GW1516 yang meningkatkan daya tahan dan membantu atlet membakar lemak.

Promotor Miller lainnya, Dmitriy Salita, mengatakan petinju berusia 30 tahun itu akan terus berlatih, sedangkan timnya akan terus mencari informasi lebih banyak lagi.

“Kami berada pada proses mengumpulkan informasi lebih jauh mengenai temuan VADA dan akan segera berkata lebih banyak lagi menyangkut situsasi yang terus berkembang ini,” kata Salita kepada ESPN.

“Untuk sementara waktu, Jarrell terus berlatih untuk jadwal pertarungan 1 Juni-nya melawan Anthony Joshua.”

Februari silam Miller menuduh Joshua menggunakan Therapeutic Use Exemptions (TUEs) untuk hormon testosteron yang membuatnya berotot. Kubu Joshua membantah tudingan ini, demikian Reuters.

Baca juga: Joshua akan pertahankan gelar di New York

Baca juga: Joshua pertahankan sabuk juara kelas berat


 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2019

What do you think?

Written by Julliana Elora

Addie MS ingatkan pendukung Jokowi soal Hillary Clinton

Petinju putri Iran batal pulang ke Tehran karena akan ditangkap