in

Mitos dan Fakta pada Kehamilan

Mungkin pernah dengar, ibu hamil tidak boleh makan nanas karena bisa membuat keguguran? Atau, ibu hamil tidak boleh potong rambut, karena bisa menyumbat jalan lahir?

Meskipun di abad ke-21 ini masyarakat sudah sangat teredukasi tentang hal-hal penting yang perlu diwaspadai pada saat hamil, masih banyak ibu-ibu hamil yang percaya pada mitos-mitos tidak benar. Mitos-mitos yang tidak benar tentunya perlu kita kritisi ulang kebenarannya. Karena kadang mitos-mitos tersebut justru menjerumuskan ibu-ibu untuk mengikutinya. Dan alhasil, bukan saja hal ini merugikan si ibu, tetapi juga sang bayi yang akan dilahirkan nanti. Berikut adalah mitos-mitos yang dikritisi secara medis tentang kehamilan:

1. Ibu hamil makan untuk 2 porsi

Tentu hal ini tidaklah benar. Faktanya, pada kehamilan normal, seorang ibu hamil hanya perlu menambah kalori sebanyak 300 kalori sehari, atau setara dengan 1,5 gelas susu skim atau separuh sandwich. Memang makanan untuk ibu hamil diperuntukan untuk 2 orang, si ibu dan si bayi, tetapi bukan berarti porsi tersebut sama dengan dewasa. Karena kalori berlebih justru memicu kecenderungan menjadi obesitas dan mempersulit proses persalinan.

2. Makan pedas mempercepat kelahiran

Masih banyak ibu-ibu hamil tua yang makan cabai banyak-banyak dengan alasan biar kelahirannya lancar. Makan pedas tidak memiliki kaitannya dengan proses persalinan, sebab proses pencernaan makanan di usus, sementara kelahiran diterjadi di jalan lahir. Justru hal tersebut malah membuat si ibu jadi sakit perut karena cabai yang dimakan terlalu banyak.

3. Ibu hamil tidak boleh minum kopi

Banyak ibu-ibu hamil yang fobia kopi di masa kehamilannya. Padahal kopi masih diperbolehkan untuk ibu hamil sebanyak 1 cangkir sehari. Jadi ibu-ibu hamil penyuka kopi bisa sedikit lebih lega karena kopi yang terkandung dalam roti atau biskuit relatif memiliki kadar yang sedikit.

4. Minum es membuat bayi bertambah besar

Mungkin pernah dengar mitos ini? Ada yang bilang kalau minum es bayi bisa besar terus jadi sulit melahirkannya nanti. Atau minum es bayinya jadi menggigil nanti. Faktanya es yang diminum si ibu akan mencair sebelum sampai ke lambung, dan di lambung akan dihangatkan oleh dinding-dinding usus. Sehingga kemungkinan berpengaruh dengan bayi sangat kecil

5. Berhubungan seksual pada saat hamil menyebabkan keguguran

Ada ibu-ibu hamil yang takut untuk berhubungan seksual di kala hamil. Alasannya takut keguguran. Berhubungan seks secara medis tidak mempengaruhi janin yang dikandung sebab janin terlindung secara kuat di dinding rahim dengan otot yang tebal dan ketuban yang kuat. Namun, tetap harus memperhatikan kebersihan diri ketika berhubungan seksual karena infeksi saluran kemih ataupun infeksi menular seksual tetap akan mempengaruhi bayi jika tidak dihindari.

6. Wanita hamil dilarang naik pesawat terbang

Memang pada saat naik pesawat kita akan melewati pemeriksaan di bandara dan akan terpapar dengan radiasi X-ray di pintu masuk. Namun pada dasarnya radiasi ada di mana-mana. Sehingga paparan X-ray masih dalam batas wajar untuk dilewati ibu hamil. Lalu, bagaimana dengan di pesawat? Peraturan penerbangan saat ini masih memperbolehkan ibu hamil dengan usia kehamilan < 35 minggu untuk naik pesawat terbang. Ketinggian di pesawat juga tidak mempengaruhi ibu hamil secara signifikan ketika naik pesawat.

7. Ibu hamil dilarang olahraga

Mungkin mitos ini merupakan big no deh. Sebab justru jaman sekarang ini, banyak ibu-ibu hamil yang membuat perkumpulan senam bersama atau olahraga bersama. Olahraga justru sangat dianjurkan pada ibu hamil. Selain merupakan latihan fisik, olahraga juga akan memperkuat otot panggul sehingga berguna untuk nanti waktu bersalin. Olahraga seperti jogging, berenang, dan yoga masih diperbolehkan untuk ibu hamil.

8. Posisi berhubungan seksual menentukan jenis kelamin bayi

Pasti ada dan sering mendengar mitos-mitos seperti ini. Secara medis hal ini tidak berkaitan, sebab jenis kelamin ditentukan oleh kromosom seks yang dibawa sperma laki-laki yang membuahi indung telur. Posisi berhubungan sama sekali tidak akan mempengaruhi jenis kromosom. Masih berharap untuk dapat jenis kelamin anak yang diinginkan, lebih baik banyak berdoa.

9. Morning sickness akan selalu dilalui ibu hamil

Morning sickness atau kita sering menyebutnya mual muntah hamil muda, mungkin sering dialami oleh ibu-ibu muda di trimester awal kehamilannya. Gejala ini kebanyakan dialami di pagi hari dan mayoritas ibu-ibu hamil ini pun pasrah dengan kondisinya karena merasa gejala ini memang harus dialami seorang ibu muda. Padahal faktanya, morning sickness tidaklah harus selalu dialami pada ibu hamil dan gejalanya tidak hanya di pagi hari. Morning sickness memang sangat mengganggu dan bahkan menyebabkan asupan nutrisi ibu menjadi tidak terpenuhi karena selalu mual dan muntah. Morning sickness yang berat harus segera diatasi dengan ke dokter kandungan. Sebab morning sickness bisa diatasi dengan obat-obatan yang tentunya aman untuk ibu hamil yang direkomendasikan oleh dokter kandungan.

Sekian mitos-mitos yang masih dipercaya hingga saat ini. Meskipun ada mitos-mitos yang niatnya baik, tetapi ada juga mitos yang membuat ibu-ibu hamil makin menderita. Mitos-mitos tersebut sepatutnya tetap dikritisi kembali kebenarannya sebab salah-salah malah akan mencelakakan diri sendiri dan si bayi.

kamu juga bisa menulis karyamu di vebma,dibaca jutaan pengunjung,dan bisa menghasilkan juta rupiah setiap bulannya,

What do you think?

Written by Julliana Elora

Perusahaan Tambang Targetkan Raih Rp240 Miliar dari IPO

Putri Titian Kesal terhadap Paparazzi , Cuitannya Bikin Warganet Ngakak Guling guling