in

Museum Sabang Pamerkan Miniatur Kapal Bersejarah

ACEHTREND.CO, Sabang –  Untuk menyukseskan kegiatan even wisata bahari Sail Sabang 2017, Museum Sabang yang berlokasi di Jalan O Surapati, Kecamatan Sukakarya, memamerkan sejumlah miniatur kapal tempo dulu yang pernah singgah di Pelabuhan Sabang.

Sabang yang dulunya dijadikan sebagai tempat transit pelayaran dunia itu, bisa ditemukan kembali lewat miniatur kapal-kapal bersejarah seperti kapal pengangkut jamaah haji, Kapal Princess Julliana, SS Sultan Koetei, SS Patria, Willem Barents dengan bobot kapal mencapai 5.000 GT dan kapal minyak terbesar seperti Oil Tanks With Scaffolding turut dipamerkan.

Bukan hanya itu, jangkar raksasa yang ditemukan di perairan Sabang beberapa waktu lalu, juga dipamerkan di halaman Museum Sabang. Bagi pengunjung yang ingin melihat, museum itu selalu dibuka setiap hari.

Salah seorang penjaga museum, Zulhelmi mengatakan, pihaknya kembali memamerkan miniatur kapal itu sebagai pameran wisata bahari di Kota Sabang.

Pameran ini sebagai pengingat bahwa pelabuhan Sabang pernah berjaya dan menjadi gerbang menuju Samudera Hindia. “Ini sebagai bukti, Sabang pernah menjadi pelabuhan tersibuk di dunia,” katanya, Rabu (29/11/2017).

Selain itu, di dalam museum juga terdapat sebuah ruangan yang sudah dipasang TV LED ukuran 32 Inci yang dipergunakan bagi pengunjung yang ingin mengetahui sejarah kemaritiman di Sabang lewat film dokumenter yang siap diputar kapan saja.

Kemudian, di luar ruangan juga ada jangkar raksasa yang ditemukan beberapa waktu lalu di perairan Sabang.

Pemberat kapal ini pun akan dijadikan monumen di halaman depan Museum Kota Sabang. Agar bisa dinikmati masyarakat Indonesia dan sebagai bukti bahwa Sabang memiliki sejarah penting maritim nasional.

Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani mengatakan, miniatur kapal yang berada di Museum Sabang itu merupakan kapal yang dulunya pernah melakukan transit di pelabuhan Sabang.

“Dengan adanya museum ini kita ingin generasi-generasi sekarang mengingat kembali bagaimana kejayaan masa lalu. Karena museum ini juga merupakan wadah edukasi dan motivasi bagi generasi berikutnya untuk mengembalikan kejayaan Sabang tempo dulu,” ujarnya.

Pameran miniatur di Museum Sabang dibuka setiap hari selama berlangsungnya Sali Sabang 28 November hingga 5 Desember 2017. Pameran dibuka untuk umum, sipapaun pengunjung dapat melihat langsung ke dalam museum saban harinya. []

Komentar

What do you think?

Written by Julliana Elora

Kasus Penyelundupan Telepon Genggam, Bea Cukai Kepulauan Riau di Bawa Ke Peradilan

Meriahkan Sail Sabang 2017, Ratusan Warga Saksikan Urban Art Festival