in

Obama Minta Trump Pisahkan Masalah Sanksi Rusia dan Nuklir

Menjelang hari terakhirnya sebagai Presiden Amerika Serikat, Barack Obama memberikan saran kepada penggantinya, Donald Trump, untuk memisahkan pembicaraan antara sanksi dan nuklir Rusia. “Saya pikir, akan baik, bukan hanya untuk kepentingan Amerika, tapi juga demi melestarikan nilai-nilai internasional, jika kita memastikan bahwa kita tidak mencampur aduk sanksi-sanksi yang sudah kita jatuhkan dengan isu lain,” ujar Obama dalam jumpa pers terakhirnya, Rabu (18/1).

Pernyataan ini dilontarkan oleh Obama untuk menanggapi Trump yang sebelumnya mengatakan bahwa ia akan menawarkan penghentian sejumlah sanksi terhadap Rusia dengan timbal balik kesepakatan pengurangan senjata nuklir dengan Presiden Vladimir Putin.

Menurut Obama, sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia tidak perlu diganggu gugat lagi. Pasalnya, sanksi itu dijatuhkan sebagai bentuk kecaman keras bagi Rusia karena mencaplok Crimea. “Penting bagi Amerika Serikat untuk menegakkan prinsip dasar bahwa negara besar seharusnya tidak menginvasi dan melecehkan negara-negara yang lebih kecil,” ucap Obama sebagaimana dikutip Reuters.

Obama kemudian mengatakan, jika Trump ingin membicarakan masalah nuklir dengan Rusia, presiden terpilih itu dapat melanjutkan Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis yang sudah disepakati kedua negara pada 2010. “Saya sudah menyiapkan langkah lebih jauh. Saya sudah mengatakan itu kepada Presiden Putin. Mereka menolak negosiasi lagi,” tutur Obama.

Ia lantas menjelaskan bahwa sebenarnya pembicaraan ini akan menjadi langkah yang baik di tengah berbagai ancaman sekarang ini, mengingat AS dan Rusia merupakan negara dengan kekuatan nuklir paling besar di dunia. “Jika presiden terpilih Trump dapat memulai kembali pembicaraan itu dengan serius, saya pikir masih ada kesempatan bagi kedua negara untuk mengurangi cadangan itu,” kata Obama.

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

‘Supermarket Seks’ dalam Film ‘Jakarta Undercover’ Baru

Perkenalkan Logo Baru Mozilla