in

Puisi Azizah: Surat Cintaku Untuk MU, Tuhan

Azizah Razali

Kami para hamba dunia sejak pertama Kau cipta dari saripati tanah, kemudian nuthfah air mani yang bercampur dengan telur, lalu dengan rahmat Mu kau jadikan ‘alaqah segumpal darah, dengan kemurahan Mu ya Rabb Kau jadikan mudgah kau bentuk segumpal daging yang merah kehitaman dengan kuasa Mu Ilahi Kau jadikan tulang-belulang nan kokoh dengan kasih sayang Mu Tuhan tulang itu dibungkus nan apik oleh daging yang berakhir dengan kesempurnaan Mu, Kau sempurnakan hingga elok nan rupawan tak menyerupai sesiapa pun juga, sekalipun kembar adanya.

Kami hanya sedikit mengenal-Mu
tapi ribuan dari kami meregang nyawa atas nama-Mu hampir diseluruh pelosok dunia dinegeri Syam derita tak terperi, ratusan ribu jiwa menjadi syahid, Allepo porak poranda, bagai buih di laut nasib muslim Roghya binasa, harus terusir dan teraniaya di Burma, Palestina dalam derita, sungguh tak terperi. Di negri ku mayoritas menindas minoritas, tak cukup satu surat yang ku tulis untuk mu agar semua belahan dunia yang riuh ku adukan.

Tidakkah terketuk hati-Mu oh Tuhanku
Untuk menyadarkan jiwa-jiwa itu
Yang kesetanan berkawin dengan keiblisan tingkat dewa yang telah melahirkan jutaan durjana hanya untuk KUASA.

Bukan kah kami datang ke dunia ini dengan izin dan ingin mu?
tanpa banyak bisa memilih yang kami mau,,
sebenarnya ingin terlahir di negeri mana?
memeluk agama apa?
bersuku apa…. dengan corak warna kulit, ras dan rupa yang bagaimana….?
Dalam nasip dan takdir yang seperti apa…..TIDAK!!!

Karena pilihan yang Kau tawarkan terbatas adanya
Kami berusaha mati-mati-an membuka misteri-Mu dan ciptaan-Mu
tapi permukaannya saja belum tersentuh

Ya Mutakabbir
Wahai Yang Maha Agung
haruskah kami menanggung derita atas keagungangan-Mu
sedangkan Kau bisa menghapus derita itu sekejab mata
Haruskah kami meraba dalam semesta-Mu sementara Kau adalah sang Maha Penerang gulita di dunia

Bila saja jika Kau mau, kami bisa menerbangi sisi-sisi nya

Wahai Yang Maha Besar
Kenapa tidak Kau tunjukkan saja dirimu
Kenapa tidak Kau buktikan kebesaran-Mu
Karena ke-Maha-anmu masih samar dalam nyata
Karena wujud-Mu hanyalah khayalan kami saja sebagai hamba
Sekalipun kami percaya kau ADA

Wahai Yang Maha Mendengar
Dengarlah rengekan bayi-bayi kecil yang menjadi remuk hancur tubuh nya
Dengarlah tangisan ibu-ibu para mujahid yang kehilangan para martir nya
Dengarlah rintihan anak-anak kosong isi perutnya yang menjadikan rumput makanan mereka layak nya ternak para gembala

Wahai Tuhan Yang Maha Melihat
Lihatlah lusuh dunia-Mu
Lihatlah naif para makhluk-Mu
Lihatlah keberingasan para khalifah-Mu

Tuhanku…….
Ini dunia-Mu
Ini alam-Mu
Kami milik-Mu
Kami kehendak-Mu
Tapi sebagai sutradara
Mainkanlah drama semesta yang
lebih sedikit air mata yang mengalir,
tanpa darah dan luka yang begitu menyayat jiwa
Buat lah dunia lebih banyak wajah-wajah ceria
Anak-anak yang tertawa menyambut pagi
Ibu-ibu yang tersenyum menyongsong purnama
Damai……..sedamai rahim mereka saat kami kau cipta.
Sedamai yang terbayangkan oleh otak kami yang sedikit tau dan miskin ilmu
Sedamai yang mampu Kau Ciptakan wahai sang maha Penciptaku.
Ya tuhan kami kaulah yang maha tau apa-apa yang tidak kami ketahui beritahu kami bagaimana mendamai kan bumi ini agar anak cucu kami hidup lebih Mulia.
Atau, diam-diam aku mulai paham arti sebuah ujian bagi uji kehambaan kami sebagai insan utama? Kau yang Maha Tahu!

Klaten, 18122016

Azizah Razali adalah Perempuan Aceh yang kini bermukim di Gemblengan, Kalikotes, Klaten, Jawa Tengah. Meski jauh dari gampong, jiwa keacehannya sedekat urat nadinya.

Komentar

What do you think?

Written by virgo

Jangan Seperti Lembu

Feeder Transjakarta yang Terguling Berhasil Dievakuasi