in

Saldi Tawarkan Justice Office

Jadi Hakim Konstitusi Termuda

Guru Besar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum, Universitas Andalas (Unand), Saldi Isra, kemarin (11/4), resmi menjadi hakim konstitusi usulan pemerintah. Saldi menawarkan konsep justice office (kantor keadilan) untuk lebih memudahkan para hakim MK memahami inti perkara dan mengambil keputusan.

Mengenakan toga kebesaran hakim konstitusi berwarna merah, Saldi mengucapkan sumpah di Istana Negara, disaksikan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri. Saldi sendiri menggantikan posisi Patrialis Akbar, setelah mantan politisi PAN ini ditangkap KPK atas dugaan gratifikasi. 

Saldi beralasan penerapan konsep justice office setelah melihat potensi para staf yang ada di MK. “Para hakim dibantu oleh banyak orang yang menjadi supporting staf,” terangnya usai pengucapan sumpah sebagai hakim. Intinya, semacam staf ahli yang tidak lagi merekrut dari luar MK.

Menurut dia, di MK banyak anak muda yang pengetahuannya mumpuni untuk bicara diskursus hukum tata negara. “Apalagi, sebagian dari mereka merupakan lulusan-lulusan terbaik dari berbagai universitas ketika itu, dan direkrut oleh MK,” lanjutnya.

Anak-anak muda potensial itu direkrut ketika MK sedang dalam puncak performa. Dia akan menawarkan agar peran anak-anak muda itu lebih dimaksimalkan untuk membantu kerja hakim.

Disinggung tentang usianya yang paling muda dibandingkan delapan hakim lainnya, Saldi merasa tidak akan ada hambatan. Dia sudah mengenal para hakim itu dengan baik dan cukup sering berinteraksi. Itu menjadi modal awal untuk bekerja sama dengan delapan hakim tersebut di MK. 

Dalam kesempatan itu, Saldi membantah bahwa dia pernah menjadi penasihat hukum pemerintah. Menurut dia, sebagai guru besar di bidang hukum tata negara, bila ada yang meminta pendapat, maka akan dia beri sesuai kapasitasnya. Tidak peduli itu pemerintah maupun instansi lain. 

“Banyak yang mengatakan, saya dekat dengan Presiden Jokowi, itu tidak keliru juga, tapi saya tetap mempertahankan independensi,” tutur pria 48 tahun itu. Dia mempersilakan publik membaca berbagai tulisannya yang umumnya justru mengkritik pemerintah, tidak terkecuali di era Presiden Jokowi.

Mundur di PT SP, Cuti di Unand

Saldi menambahkan, dengan pelantikannya sebagai hakim konstitusi, dia juga melepas jabatan lainnya di luar itu. Pertama adalah jabatan komisaris utama PT Semen Padang. “Saya sudah menyampaikan surat pengunduran diri, dan terhitung hari ini saya sudah tidak lagi di Semen Padang,” tutur Saldi.

Begitu pula posisinya sebagai dosen Unand. Dia mengambil cuti di luar tanggungan negara selama menjadi hakim MK. Kemudian, dia juga melepas jabatan direktur Pusat Studi Konstitusi di Fakultas Hukum Unand. Sehingga, dia bisa berkonsentrasi sepenuhnya menjalankan tugas sebagai hakim konstitusi. 

Sementara itu, Ketua MK Arief Hidayat menaruh harapan pada kehadiran Saldi. Apalagi, Saldi tergolong masih muda. “Dengan dorongan darah segar yang masih muda ini, kita harapkan MK bisa segera kembali (dipercaya),” ujarnya usai pengucapan sumpah. 

Dia tidak mempersoalkan gap usia yang cukup jauh antara Saldi dengan hakim lainnya. Arief mengingatkan, UU mensyaratkan hakim MK minimal berusia 47 tahun. Usia tersebut dianggap sudah matang dan tidak ada dikotomi hakim senior dan junior.

“Kami memposisikan semua kolektif kolegial dan sederajat. Tidak memandang usia, guru besar atau tidak,” lanjutnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui kemampuan Prof Saldi Isra sebagai seorang yang punya kepakaran di bidang hukum tata negara. Pemerintah pun menitipkan banyak harapan pada guru besar Unand itu dalam menunaikan tugasnya sebagai hakim konstitusi yang baru mewakili unsur pemerintah.

“Saya kira (Prof Saldi Isra, red) salah satu pakar di Indonesia bidang ketatanegaraan yang sangat baik,” ujar JK di kantor Wakil Presiden usai pelantikan Prof Saldi kemarin (11/4).

Namun, JK mengingatkan, menjadi pakar atau pengamat tentu berbeda dengan bertindak langsung sebagai hakim konstitusi. JK berharap masa transisi dari pengamat menjadi eksekutor bisa berjalan dengan mulus.

”Bagaimana mengeksekusi suatu kasus sesuai kemampuannya bukan hanya mengamati selama ini,” imbuh JK.

Menurut JK, ada perbedaan yang mendasar antara menjadi seorang pengamat dan hakim konstitusi. Sebagai pengamat, tentu Prof Saldi bisa memberikan komentar-komentar pedasnya. Bahkan juga mengeluarkan buah pikirannya melalui tulisan-tulisan yang kritis. Hal serupa tentu tidak bisa lagi.

“Tiba-tiba tidak boleh berikan komentar sebagai hakim, harus eksekusi. Nah itu jadi kita harap itu berjalan dengan baik,” imbuh dia.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Benny K Harman mengatakan, dia mengapresiasi pelantikan Saldi Isra sebagai hakim MK. Menurut dia, selama ini dia dikenal dekat dengan Istana. “Dia dipilih dari unsur pemerintah,” terang dia saat ditemui setelah siding paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan kemarin.

Walaupun dikenal dekat dengan istana, dia meminta Saldi tetap menjaga netralitas dan independensinya sebagai hakim MK dalam mengawal konstitusi. Tugas utama hakim MK adalah mengawal konstitusi, bukan mengawal undang-undang.

Dia berharap, kehadiran Saldi bisa meluruskan MK yang selama ini dinilai berada di jalan salah. Menurut dia, jalan yang salah itu harus diluruskan, sehingga lembaga tinggi negara itu bisa berjalan di atas track yang benar. “Agar MK tetap tegak di jalan benar. Itu tugas berat bagi Saldi,” ucap politikus Partai Demokat itu.

Sebelumnya, mantan Ketua MK, Mahfud MD menilai terpilihnya Saldi sebagai hakim konstitusi sangat tepat. MK butuh sosok seperti Saldi yang notabene kenyang pengalaman.

“Saldi itu kan intelektual, akademisi, dan orang punya pengalaman lapangan yang punya kapasitas dan integritas yang cukup bagus. Saya percaya Saldi bisa menjadi vitamin baru untuk menyehatkan MK yang sekarang sedang terpuruk, sakit-sakitan. MK itu sakit-sakitan sekarang, perlu, butuh vitamin. MK perlu orang kayak dia yang mengerti teori secara mendalam dan praktik di lapangan. Dia banyak pengalaman karena dia sering jadi saksi ahli,” beber dia. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Taeguk

Review: COSRX BHA Summer Pore Minish Serum