in

Tips Mengatasi Anak yang Susah Belajar

Memilih Metode
Belajar

Belajar merupakan
salah satu hal yang paling kurang diminati oleh banyak orang terutama
anak-anak. Apakah anda sependapat dengan pernyataan tersebut?
Sebenarnya pernyataan tersebut kuranglah tepat, karena pada dasarnya
yang kurang diminati bukanlah belajar tetapi membaca. Jadi mulai
sekarang mari merubah pola pikir kita terlebih dahulu bahwa
sesungguhnya membaca buku bukanlah satu-satunya cara belajar. Semakin
berkembangnya zaman, telah ditemukan banyak metode-metode belajar
yang bisa diterapkan dalam belajar, seperti gambar, animasi/video,
atau lingkungan. Artinya kita bisa memilih metode belajar yang tepat
sesuai dengan kesukaan anak kita.

1. Metode Gambar

Belajar dengan
mengamati gambar atau dengan membuat gambar bisa kita terapkan untuk
anak-anak yang memiliki hobi menggambar. Kita dapat merubah semua
materi pejaran yang harus dikuasai anak dalam bentuk gambar yang
menarik sesuai dengan gambar kesukaan anak. Misalnya: menghitung
gambar rumah, mengamati jenis-jenis hewan melalui gambar, memahami
isi pancasila melaui gambar, dan sebagainya.

2. Metode
Animasi/Video

Jika hobi anak
menonton TV atau film, maka metode ini adalah metode yang tepat untuk
belajar anak. Kita dapat membuat simulai atau rangkuman materi
pelajaran dalam bentuk animasi atau rekaman video. Pemilihan karakter
dalam animasi ini juga harus disesuaikan dengan materi pelajaran dan
kesukaan anak agar anak dapat lebih fokus dalam belajar dan
memperoleh pengetahuan yang kita harapkan. Misalnya: membuat animasi
jual beli untuk pelajaran matematika, video kerja bakti untuk
pelajaran PKn, video/animasi membuat kerajinan untuk pelajaran seni
budaya, dan sebagainya.

3. Metode Lingkungan

Metode ini sangan
cocok untuk digunakan pada anak yang suka bermain atau hiperaktif.
Pembelajaran dengan metode ini membutuhkan benda-benda yang disukai
anak seperti berhitung menggunakan kelereng, menyebutkan anggota
tubuh hewan dengan mengamati hewan secara langsung, mengenal
permainan bola kecil dengan bertanding tenis meja, dan sebagainya.

Memilih Waktu
Belajar


Secara umum belajar memiliki tiga tujuan, yaitu: untuk menyelesaikan
tugas sekolah (PR), mengingat ilmu yang sudah pernah dipelajari, dan
menambah ilmu baru. Berdasarkan tujuan tersebut ada tiga waktu paling
efektif dalam belajar, yaitu:


1. Sepulang Sekolah


Sebagai orang tua yang peduli dengan prestasi anak, kita harus ada di
rumah di saat anak pulang sekolah. Tujuan utamanya adalah untuk
mengetahui ada tidaknya tugas rumah yang diberikan guru pada anak.
Jika ada, kita dampingi anak untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pendampingan ini bertujuan untuk memberi motivasi dan membantu
memahamkan anak dengan isi tugas dan pemilihan waktu ini bertujuan
agar anak tidak lupa dengan materi yang ada pada PR tersebut karena
baru saja diajarkan oleh guru.


2. Sebelum Tidur (Malam Hari)


Rata-rata orang lebih mengingat hal pertama dan terakhir yang ia
lakukan, oleh sebab itu waktu sebelum tidur adalah waktu yang paling
baik untuk belajar karena informasi atau materi akan lebih mudah
diingat. Pada waktu ini orang tua harus mendampingi sang anak dalam
belajar terutama materi pelajaran yang sudah pernaj dipelajari. Dan
pemilihan matapelajaran pada waktu ini harus disesuaikan dengan
matapelajaran yang akan dipelajari anak esok di sekolah.


3. Setelah Bangun Tidur (Pagi Hari)


Setelah bangun tidur atau pagi hari merupakan kondisi terbaik tubuh
dan otak untuk beraktifitas, oleh karena itu sangat dianjurkan
orangtua mendampingi anaknya dalam belajar di pagi hari atau setelah
bangun tidur. Kondisi tubuh dan otak yang masih segar akan memudahkan
anak dalam menyerap informasi atau pengetahuan baru. Jadi pada waktu
ini hendaknya anak belajar materi pelajaran baru yang akan
disampaikan nanti di sekolah sesuai matapelajaran di jadwal.

Durasi Belajar


Pernahkah anda sebagai orangtua memaksa anak belajar sampai ia bisa?
Mulai sekarang, berhentilah melakukan hal tersebut. Kemampuan tiap
anak tidaklah sama, termasuk dalam batas berfikir otak mereka. Anak
yang sudah lelah dalam belajar, jika dipaksa justru akan menyebabkan
hilangnya semua informasi yang sudah ia pelajari atau yang sering
kita kenal dengan istilah “blank”. Selain itu anak akan semakin
benci dengan belajar karena merasa dipaksa. Artinya, ketika
mendampingi anak dalam belajar, kita juga harus memperhatikan raut
wajah anak, jika dirasa anak sudah mulai jenuh, kita harus
menyudahinya. Karena pada dasarnya belajar sebentar meskipun cuma 15
menit asal dilakukan dengan rutin setiap hari itu sudah lebih dari
cukup.

Hukuman dan
Penghargaan


Mengingat bahwa lebih banyak anak-anak yang kurang suka belajar, maka
kita sebagai orang tua diarankan untuk memberi motivasi dengan
memberikan hukuman jika anak gagal dan memberi penghargaan atau
hadiah jika anak berhasil dalam belajar (berprestasi). Pemberian
hukuman dan penghargaan ini juga tidak boleh sembarangan atau sesuai
dengan target yang diinginkan orang tua secara instan, akan tetapi
harus secara berjenjang. Sebelum kita menerapkan dua hal tersebut
kita pahami dulu batas kemamuan anak salah satunya adalah dengan cara
pretest, misalnya pelajaran matematika anak hari ini dapat 50, maka
hukuman bisa diterapkan jika anak mendapat nilai dibawah 50 dan
diberi penghargaan jika nilainya di atas 50 (misalnya 60, 70, 80, dan
seterusnya). Misalnya semester ini anak dapat ranking 5, jika
semester berikutnya anak dapat ranking di atas 6 dihukum dan jika
dapat ranking 3 besar dapat hadiah. Pemberian hukuman dan penghargaan
juga harus disesuaikan dengan usia, misalnya usia SD, hukumannya:
uang saku dipotong, tidak dapat uang jajan di rumah, tidak boleh
nonton TV seminggu, dan sebagainya, penghargaannya: uang saku
ditambah, diajak jalan-jalan, diberikan sepatu baru atau tas baru,
dibelikan sepeda, dan sebagainya. Hukuman dna penghargaan ini juga
bisa diterapkan berjenjang, misalnya: rangkang 1 dibelikan sepeda
baru dan sepatu baru, ranking 2 dibelikan sepeda, ranking 3 dibelikan
sepatu, dan sebagainya. Intinya adalah memberikan dorongan agar anak
mau belajar dengan keinginan sendiri dan memiliki keinginan untuk
lebih pandai dari kondisinya sekarang.

kamu juga bisa menulis karyamu di vebma,dibaca jutaan pengunjung,dan bisa menghasilkan juta rupiah setiap bulannya,

What do you think?

Written by Julliana Elora

“Tak Ada Permainan Politik dalam Penunjukan Dua Perwira Polri”

6 Selebritiss Dunia Ini Pernah Dibully, Namun Sekarang Mereka Sukses dalam Berkarier