in

Toko Grosir Hangus Terbakar

Kamis, 14 September 2017 15:13 WIB

* Pemilik Ngaku Dijarah

MEUREUDU – Sebuah toko kelontong yang juga grosir di Keudee jangka Buya, Pidie Jaya, Selasa (12/9) jelang tengah malam, hangus terbakar. Insiden itu menurut polisi karena terjadi konslet listrik.

Belakangan, pemilik toko, Muhammad Nazar (27), mengklaim jika tokoknya sempat dijarah maling, lalu dibakar. Namun klaim Nazar itu tak ada saksi sama sekali, serta warga mengaku tak melihat ada aksi maling yang mengeluarkan barang dari dalam toko.

Nazar hanya berpegang pada sebuah pintu di lantai atas yang terbuka, dan itu berkemungkinan juga terjadi karena amuk api di lantai bawah. 

Keterangan yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, Rabu (13/9) pagi, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 23.45 WIB menjelang dinihari Rabu kemarin. Namun tak ada seorang pun warga yang mengaku mengetahui persis kronologis kejadian. Beberapa warga baru tahu ada kebakaran, saat damkar tiba di TKP disusul suara gaduh.

Spontan sejumlah warga sekitar terbangun dan bergegas mendatangi TKP.  Warga menduga toko itu terbakar akibat konslet listrik atau arus pendek. Kini peristiwa tersebut telah ditangani pihak kepolisian setempat.

Polisi kini juga melakukan penelusuran seputar kebakaran toko tersebut, termasuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Jadi, kesimpulan sementara bahwa toko itu terbakar, tidak ada saksi yang melihat tokok itu sebelumnya dijarah maling,” ujar sebuah sumber di Mapolsek Jangka Buya. 

Amatan Prohaba, Rabu (13/9), kecuali hampir semua barang yang ada dalam toko musnah terbakar, kondisi bangunan toko berkontruksi permanen itu tampak masih utuh. 

Sementara itu, Rabu (13/9) pagi, Wabup Pijay, H Said Mulyadi SE MSi, didampingi Kadis Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dra Hj Cut Aminah, menjenguk korban sekaligus menyalurkan bantuan masa panik berupa sandang, sembako serta alakadar uang. “Ini ada sedikit bantuan dari Pemkab Pijay sebagai bentuk empati,” kata Said Mulyadi sembari meminta korban supaya bersabar atas musibah yang terjadi itu.

Nazar mengaku tidak tidur di toko, tapi di rumahnya Gampong Mukoue Dayah Kecamatan Bandardua yang berjarak kurang lebih enam kilometer dari tempat usahanya. Pada malam itu juga, lanjut Nazar, peristiwa itu ia ketahui  setelah diinformasikan  salah seorang warga Jangkabuya melalui telepon selulernya.

Keuchik Keude Jangkabuya, Fauzi Rakjab, yang ditanya Prohaba mengaku tak tahu persis kronologis kejadian. Apalagi, sang pedagang (Muhammad Nazar) tak memberitahukannya. “Ia sudah hampir setahun berjualan di sini, tapi sejauh ini belum melapor ke pimpinan gampong,” kata Fauzi.(ag) 

What do you think?

Written by virgo

Mayat Nenek Tanpa Identitas Masih di RSUD

BRI ancam peritel jika tetap gesek ganda