in

Tol Padang-Pekanbaru Mulai Dikebut

Pemerintah Kucurkan Anggaran Rp 5 Triliun 

Setelah terkatung-katung sejak beberapa tahun belakangan akibat ketidakjelasan investor, akhirnya pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru menemukan titik terang. Menyusul ditetapkannya PT Hutama Karya guna mengerjakan proyek nasional tersebut. 

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengemukakan itu kepada Padang Ekspres di Istana Gubernur Sumbar, kemarin (26/1). Tahap awal pemerintah pusat menggelontorkan anggaran Rp 5 triliun bantuan Asian Infrastructure Invesment Bank (AIIB). 

“Ya, kepastian ditunjuknya PT Hutama Karya mengerjakan proyek ini, jelas sebuah kemajuan. Sebetulnya, Pemprov  sudah lama menyiapkan planning untuk pembangunan jalan tol ini. Namun karena keterbatasan anggaran, itulah sebabnya pembangunan jalan tol ini tak bisa dilakukan,” jelas Gubernur.

Berbagai upaya, tambah Irwan, sudah dilakukan Pemprov Sumbar untuk memulai pembangunan jalan tol tersebut. Terhitung, sudah puluhan kali rapat terkait rencana pembangunan jalan tol ini dilakukan. Termasuk, menawarkannya pada swasta.

“Awalnya mereka setuju. Namun setelah dilakukan kajian terkait rencana jalan tol itu, mereka memilih mundur karena dianggap tak menguntungkan,” ujar Irwan.

Di samping itu, Pemprov Sumbar bersama pemerintah daerah pernah pula berencana membentuk konsersium dengan PT Jasa Marga. Di mana, ada sejumlah titik dikerjakan masing-masing pemerintah daerah dan titik lain dikerjakan PT Jasa Marga. Namun, akhirnya rencana itu juga batal terwujud.

“Akhirnya saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sumbar, saya membicarakan kelanjutan pembangunan jalan tol tersebut guna mengurai kemacetan. Beliau (Presiden, red) kemudian memanggil  Menteri PU untuk menindaklanjuti rencana jalan tol tersebut. Akhirnya, keluarlah keputusan Presiden menunjuk PT Hutama Karya sebagai pelaksana proyek,” ucap Irwan.

Kendati segera dimulai, menurut Irwan, terdapat satu regulasi lagi masih ditunggu. Yakni, peraturan atau keputusan pemerintah atau presiden soal dimasukannya jalan tol Sumbar dalam program strategis nasional.

“Informasinya, Februari 2017 ini keputusannya keluar. Bila sudah keluar, maka proyek infrastruktur tersebut segera dimulai,” terang dia.   

Jalan tol Padang-Pekanbaru masuk dalam jalur Trans Sumatera dengan panjang 1.415 km. Ditargetkan, jalan tol ini tuntas tahun 2024 mendatang. Tahap I, dikerjakan jalur Padang-Sicincin 27 km, dan Pekanbaru-Kampar sepanjang 17 km.

“Agar pembangunan tahap I tol Padang-Pekanbaru segera teralisasi, kami menyiapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pencairan uang pinjaman sebesar Rp 5 triliun. Di antaranya, trase, analisa dampak lingkungan dan detail  engineering design (DED),” ucapnya.

Untuk jalur Padang-Sicincin, menurut politisi PKS ini, sebagian sudah disiapkan lahannya. Bahkan, sejumlah ruas jalan sudah pengerasan dan dibangun empat jembatan penghubung.

Dari total panjang jalan Padang-Sicincin 27 km, 17 km sudah tersedia yakni jalur Duku-Sicincin. Lalu, sepanjang 10 km lagi dari Bypass Padang menuju Duku sedang diupayakan pembebasan lahannya.

“Dari Duku ke Buayan Sicincin sudah kita mulai dari dulu. Di situ tinggal pembebasan lahan buat pelebaran, dari 36 meter menjadi 60 meter. Sedangkan dari Bypass Padang menuju Duku, saat ini sudah dilakukan pendataan tanah masyarakat,” ucapnya.

Intinya, sebut Irwan, pembangunan jalan tol di Sumbar sifatnya hanya melanjutkan yang sudah ada. Sedangkan Provinsi Riau, mereka harus memulai lebih awal. 

Sementara Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengakui bahwa pembangunan jalan tol sudah memperlihatkan kemajuan. Dalam waktu dekat, pihaknya bersama pemkab/pemko segera menindaklanjuti lebih lanjut rencana pembangunan jalan tol ini.

“Nanti kami akan bicarakan lagi dengan kabupaten/kota. Di mana, pembebasan lahannya menggunakan dana APBN. Sebab, jalan tol Padang- Pekanbaru masuk program strategis nasional. Asalkan ada lahannya, maka dibayarkan ganti ruginya,” ucapnya.

Nasrul Abit juga meminta masyarakat mendukung rencana pembangunan jalan tol ini. Sebab, pembangunannya bisa mengurangi tingkat kemacetan di Sumbar. “Kita minta ninik mamak ikut membantu menuntaskan pembebasan lahannya,” ucapnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Patrialis Coreng Wajah Mahkamah

Berciri Multikultur, Seskab: Merawat Kebhinekaan Indonesia Tidak Bisa Menang-Menangan