Sudah dua tahun terakhir Kota Apel menjadi tuan rumah pembuka Proliga. Hari ini pukul 14.00 WIB, event voli terbesar di Indonesia itu kembali digelar di GOR Ken Arok, Malang. Ini merupakan kali keempat Malang menjadi tuan rumah pembuka Proliga.
Seri perdana Proliga 2017 sekaligus menjadi penanda bakal diberlakukannya regulasi baru dalam penentuan peringkat di klasemen. Menurut Direktur Proliga Hanny S. Surkatty, jika sebelumnya poin menjadi acuan, kali ini klasemen dihitung dari jumlah kemenangan terbanyak.
Sebagai contoh, tim A memenangi tiga laga dengan skor masing-masing 3-2 maka ia akan mendapatkan 6 poin. Sedangkan tim B hanya memenangi dua laga dengan skor masing 3-0 dan kalah 2-3, maka ia akan meraih 7 poin.
Jika menganut pada regulasi lama, tim B akan berada di atas posisi klasemen karena unggul poin. Maka, di peraturan baru, posisi berubah dengan tim A mengungguli tim B karena lebih unggul jumlah kemenangan.
”Peraturan baru ini diberlakukan agar masing-masing tim semakin bersemangat meraih kemenangan,” ujar Hanny, seusai jumpa pers di Kantor PLN Rayon Malang Kota kemarin (26/1).
Meski demikian, poin masih tetap diberlakukan seperti musim lalu. Menang 3-0 atau 3-1 akan mendapat 3 poin. Menang 3-2 meraih 2 poin. Kalah 2-3 mendapat 1 poin. Sedangkan kalah 0-3 atau 1-3 tidak mendapat poin. ”Kalau jumlah poinnya sama, baru akan melihat poin tertinggi,” imbuh Hanny.
Selain itu, jika ternyata jumlah kemenangan dan poin masih sama, maka selisih set dan selisih poin akan menjadi tolok ukur berikutnya. ”Tapi jarang itu. Biasanya hasil menang dan poin sudah menunjukkan siapa yang lebih unggul,” ucap Hanny.
Juara bertahan putri Jakarta Elektrik PLN menjadi tuan rumah di seri perdana. Ketua Harian Jakarta Elektrik PLN Bambang Sutanto mengatakan pemilihan Kota Malang sebagai homebase, karena masyarakat kota pelajar ini memang sangat menggemari voli.
”Saya senang melihatnya. Selain sepak bola masyarakat sangat antusias menyambut Proliga. GOR selalu penuh,” tuturnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.
