in

Warga Sapan Masih Diteror Beruang Madu

Akibat Hutan Rusak, Susah Cari Makan

Warga Jorong Sapan, Nagari Lubuk Gadang Selatan, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan (Solsel) masih dicekam ketakutan. Pasalnya, sejak dua pekan terakhir, beruang madu yang masuk ke permukiman warga dan memakan hasil pertanian masih bebas berkeliaran. 

Warga berharap pihak terkait segera menangkap beruang madu yang meresahkan masyarakat tersebut sehingga tak terus meneror warga.  

Berdasarkan informasi warga setempat, beruang madu itu sudah berkeliaran selama dua minggu. Beruang yang telah meresahkan masyarakat itu, hanya satu ekor dan diperkirakan berumur 5 tahun dengan berat sekitar 50 kilogram.

“Sejak dua minggu ini, beruang itu masih terlihat berkeliaran di sekitar perkebunan durian. Di sini memang musim durian, dan warga sudah tak berani lagi ke kebun,” ujar warga setempat, Ondrizal, kemarin (5/2).

Ondrizal sangat menyayangkan pihak terkait tak segera menangkap beruang madu tersebut. 

“Musim ini, warga terpaksa harus merelakan hasil kebunnya dijarah dan dirusak beruang itu. Hasil pertanian warga berupa pisang, durian, kelapa dan lainnya. Bahkan, ternak warga pun seperti ayam tak luput dari mangsanya,” bebernya.

Setiap pagi dan sore, kata dia, beruang itu sering muncul di perkebunan. Selain merusak hasil pertanian dan ternak, dirinya juga khawatir sewaktu-waktu beruang itu mengganggu warga, jika tak kunjung ditangkap atau diusir.

Kepala Jorong Sapan Busrial mengaku dengan adanya penampakan beruang tersebut, warga sudah takut untuk pergi ke kebunnya. “Saat ini, di sini musim durian dan biasanya warga kalau malam menunggu kebun duriannya itu. Sejak penampakan beruang itu, sekarang warga takut ke kebun,” tuturnya.

Kehadiran beruang di pemukiman ini, menurut Busrial, telah diberitahukan ke pihak Polisi Kehutanan Taman Nasionak Kerinci Seblat (TNKS) untuk ditindaklanjuti ke Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA). Namun, selang dua pekan ini tak ada kabar dari pihak yang berkompeten ini.

Terpisah, Kepala Seksi Wilayah III, Balai Konservasi  Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Suraji mengaku pihaknya pekan kemarin telah datang ke Jorong Sapan untuk melakukan upaya antisipasi, namun tidak membuahkan hasil karena beruang itu tidak ditemukan.

“Kita sudah ke sana Minggu lalu, namun tidak menemukan beruang itu,” terangnya.

Menurut dia, diduga di habitatnya beruang  tersebut telah susah mendapatkan makanan akibat semakin rusaknya hutan di daerah itu. Terlebih, saat ini musim buah-buahan sehingga beruang itu memilih keluar hutan untuk mencari makan hingga masuk perkampungan.

Terkait kasus yang meresahkan dari beruang madu di Sumbar, kata Suraji tahun 2016 lalu hingga kini tidak mencapai 10 kasus. 

“Tidak ada yang menimbulkan korban jiwa, rata-rata antisipasi penghalauan. Jika ada penangkapan, setelah itu dilepas lagi. Jika cedera diobati dulu kemudian baru dilepas ke habitatnya,” katanya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Kuota CPNS Dari Sekolah Kedinasan dan Formasi Khusus Lebih Banyak

Bentuk Timsus Sengketa Tanah