in

WEFI Nilai Pendidikan Indonesia Rendah

Hong Kong (ANTARA Sumsel) – Pendidikan di Indonesia mendapat nilai rendah dalam Worldwide Educating for the Future Index (WEFI) dengan nilai indeks 27,9 dan peringkat ke-34 dari 35 negara yang diteliti.
“Indeks WEFI lebih berat kepada bagaimana siswa dipersiapkan untuk hadapi masa depan, bukan pada hasil tes,” kata Trisha Suresh, Analis Senior The Economist Intelligence Unit, lembaga yang merilis WEFI, dalam kaitannya dengan  Penganugerahan Yidan Prize di Hong Kong, Selasa.
Indeks pendidikan Indonesia tersebut jauh lebih rendah dari negara ASEAN lainnya yang diteliti, yakni Singapura (80,1), Filipina (50,2) dan Vietnam (42,0), sementara peringkat teratas dalam pendidikan diraih Selandia Baru yang mendapat indeks 88,9 dan terendah atau posisi 35 didapat Iran (23,5).
Penilaian dilakukan melalui tiga indikator, yakni kebijakan pemerintah dan implementasinya dengan bobot 30 persen, pengajaran yang dilakukan guru di kelas dengan bobot 50 persen dan lingkungan sosial dan ekonomi berupa metrik penilaian seperti budaya, toleransi dan kebebasan pers yang mempengaruhi siswa dengan bobot 20 persen.
Riset WEFI yang hanya menyasar usia siswa antara 15-24 tahun itu, lanjut dia, dilakukan dalam waktu tiga bulan, dan  diakui bersifat bias dengan mewawancarai 17 pakar pendidikan dunia seperti Richard Levin dari Universitas Yale, Qian Tang dari UNESCO, dan Linda Darling Hammond dari Universitas Stanford.
Indonesia, lanjut dia, pada 2030 memiliki 142 juta angkatan kerja yang menurut hasil riset WEFI, kurang dipersiapkan, sehingga indeksnya rendah dan masuk dalam kategori “butuh perbaikan”.
Ia mengakui, rendahnya angka tersebut juga terkait dengan besarnya jumlah penduduk di suatu negara dan jangkauan wilayahnya yang membuat lebih terkendala dalam mengelola pendidikan dengan baik.
Indonesia yang memiliki 250 juta penduduk, ujar dia,  sebenarnya tidak adil dibandingkan dengan negara pulau seperti Hong Kong atau Singapura yang penduduknya hanya jutaan.
Hal ini pula yang membuat China, dengan negara yang populasinya sangat besar diberi nilai rendah karena pendidikan yang bagus hanya didapat di kota-kota besar seperti Shanghai dan Scenzen, sehingga secara total peringkatnya hanya ke-31 demikian pula India (29),” katanya.
Ke depan WEFI yang berpusat di Hong Kong ini akan menambah jumlah negara yang diteliti agar lebih mencerminkan dalam pemeringkatan, ujarnya.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pejambret Dihambo Massa

Polri Rilis Identitas 19 Terduga Teroris Termasuk dari Sumsel