in

12 Orang Keracunan Roti

BPOM masih Uji Sampel Makanan

Keracunan akibat makanan terjadi lagi. Sedikitnya, 12 orang warga mengalami keracunan usai mengkonsumsi roti Hoya, Kamis (26/1). Korban terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami mual-mual dan muntah.

Dari informasi yang dihimpun Padang Ekspres di lapangan, 12 orang tersebut berasal dari tiga instansi di Kota Padang, yaitu anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang (4 orang), pegawai Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang (3 orang) dan dari Kementerian Hukum dan HAM Sumbar (6 orang). 

Setelah mendapat pertolongan di rumah sakit, semua korban tersebut sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik. Sebelumnya, 12 orang dari tiga instansi berbeda tersebut sama–sama mengadakan kegiatan di kantor masing-masing.

Ketika kegiatan berjalan dan roti dibagikan kemudian dikonsumsi, tiba-tiba sebagian peserta mengalami muntah-muntah dan pusing. Melihat kondisi tersebut panitia langsung melarikan sebagian peserta ke Rumah Sakit Yos Sudarso Padang. Di sana, satu per satu korban keracunan langsung ditangani secara intensif di UGD (Unit Gawat Darurat).

Humas Kementerian Hukum dan HAM Sumbar, Bobby Setio Wahyudi mengakui pegawainya mengalami keracunan makanan. Saat itu, pihaknya sedang mengadakan acara dengan Pemkab Agam di Aula Kementrian Hukum dan HAM Sumbar.

Ketika sedang asyik berdiskusi dan makanan ringan dibagikan untuk snack pagi, tiba-tiba enam orang mengalami pusing dan muntah-muntah. Pihaknya langsung melarikan ke Rumah Sakit Yos Sudarso.

“Alhamdulillah, semua yang mengalami keracunan sudah diperbolehkan pulang,” ungkapnya.

Kepala Balai Besar POM Padang, Zulkifli mengatakan, telah mengambil sampel roti yang dimakan para korban. Sampel roti tersebut akan uji di BPOM Padang. Hasilnya baru dapat diketahui seminggu ke depan.

Sementara itu, Kepala Markas PMI Kota Padang, Didik mengatakan, anggotanya sudah diperbolehkan pulang dan sekarang dirawat di rumah. Walaupun kondisinya masih pusing dan mual, namun mereka sudah diperbolehkan pulang.

“Memang kemarin kita mengadakan acara di kantor PMI Kota Padang, dengan membeli makanan ringan untuk snack para peserta. Usai memakan snack tersebut sebagian peserta muntah-muntah seperti keracunan. Melihat kejadian itu, kita langsung membawa mereka ke rumah sakit,” tuturnya. 

Kapolresta Padang, Kombes Pol Chairul Aziz mengatakan, belum menerima laporan tentang keracunan tersebut. Kemungkinan, mereka menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan.

“Kalau laporan belum ada. Korban pun belum ada yang melaporkan kejadian ini. Kalau ada laporan nantinya pasti akan kita tindak lanjuti,” tuturnya. 

Sementara itu, General Manager Hoya, Luki Adinugroho mengatakan, masih menunggu hasil uji labor dari BBPOM. “Ini murni kelalaian kita dan diduga korban tersebut memakan gorengan yang kita sediakan pada kegiatan acara tersebut,” katanya.

Saat ini, pihaknya tengah menyelidiki dari mana sumber makanan tersebut. Luki Adinugroho mengakui, memang ada beberapa instansi di Kota Padang membeli produknya Rabu (25/1). Setelah satu jam berselang, tiba–tiba ada informasi beberapa pegawai instansi yang mengalami keracunan produknya.

Ia pun langsung mendatangi ketiga instansi pemerintah tersebut. Ternyata pegawai yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat, pihaknya pun langsung mendatangi korban.

“Setelah kami cek dan kami kumpulkan satu per satu karyawan, rupanya ada satu alur proses produksi yang tertinggal, yakni saat proses pendinginan sebenarnya setelah dimasak harus didinginkan dulu. Tapi ini masih dalam keadaan panas sehingga ada kerusakan dari produk gorengan sosis,” jelasnya.

Kalau nantinya memang terbukti ada kelalaian, pihaknya akan memberi tindakan tegas kepada karyawan tersebut.

“Kami atas nama perusahaan memohon maaf kepada korban atau pelanggan setia kami. Ini bukan disengaja, ini adalah musibah dan kami berharap kepercayaan dari pelanggan kami masih tetap terjaga dan kami akan berusaha lebih baik lagi mengontrol proses produksi,” harapnya.

Owner Hoya, Arius Arief menambahkan, permasalahan ini sudah diserahkan kepada Dinas Kesehatan dan BBPOM di Padang untuk ditelusuri apa penyebab terjadinya keracunan itu. 

“Semua korban sudah ditangani dan diobati sebagaimana mestinya. Ada 13 orang yang sempat dibawa ke rumah sakit. Sebanyak 12 orang sudah pulang, satu orang dirawat,” jelas Arius Arief. 

Arius memaparkan, sebagai bentuk tanggung jawab, dia sudah mengurus semua korban di rumah sakit hingga dipastikan pulang. Kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi ke depannya. Sebab, dari banyaknya pelanggan yang menikmatinya, hanya sebagian kecil yang keracunan. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Menghapus Perilaku Menyiksa

Bekali Siswa SMA Taruna Nusantara, Presiden Jokowi: Ke depan, Perangnya Bukan Fisik Tapi Budaya