PADEK.CO-Sebanyak 186 jamaah haji Indonesia masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), baik di Mekkah maupun Madinah, Jumat (14/7/2023). Kondisi jamaah haji sakit tersebut bisa dipantau oleh keluarga di tanah air melalui aplikasi telejemaah.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi 2023 dr. M. Imran mengatakan, keluarga di tanah air bisa melakukan pemantauan melalui update kondisi jamaah haji sakit yang dilakukan visitasi setiap hari oleh tim visitasi dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) baik yang berada di Mekkah dan Madinah.
Hasil visitasi yang dilakukan tim setiap harinya akan diinput ke Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes) yang terkoneksi datanya dengan aplikasi telejemaah.
“Tim visitasi dari KKHI setiap hari melihat langsung kondisi jamaah haji yang dirawat di RSAS dan melakukan update data harian melalui aplikasi Siskohatkes dan terkoneksi langsung ke aplikasi telejemaah,” ungkap Imran.
Aplikasi telejemaah merupakan inovasi yang telah digunakan di dua tahun terakhir penyelenggaraan haji. Aplikasi telejemaah memuat informasi kesehatan dari seluruh jemaah haji sesuai nomor porsi.
Lebih lanjut, dr. Imran menerangkan bahwa pihak KKHI menerima banyak pertanyaan baik dari keluarga di tanah air maupun tenaga kesehatan haji kloter (TKHK) mengenai kondisi jemaah haji sakit yang dirawat di RSAS.
Oleh karena itu, aplikasi telejemaah ini dilengkapi menu riwayat pemeriksaan yang di dalamnya akan memuat kondisi terkini yang diperoleh melakui kegiatan visitasi setiap hari.
“Kami menerima banyak pertanyaan dari keluarga yang khawatir dengan kondisi jamaah haji, terutama yang sakit dan dirawat di RSAS. Untuk itu kami sarankan keluarga jamaah haji untuk pantau melalui aplikasi telejemaah,” ucap dr. Imran.
Aplikasi telejemaah tersedia di Playstore sehingga memudahkan bagi jemaah maupun keluarga untuk melakukan instal di ponsel berbasis android.