in

24 Ribu Pemudik Padati BIM

H-5, Tarif Bus AKAP Naik, Penumpang Berkurang 

Arus kedatangan pemudik melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padangpariaman lima hari jelang Idul Fitri 1438 Hijriyah, mulai memperlihatkan peningkatan. Berdasarkan data Posko Basamo, tercatat sejak Minggu (18/6), penumpang yang mendarat lewat BIM mencapai 24 ribu orang.  

Meningkatnya aktivitas kedatangan penumpang di BIM, sebetulnya sudah terlihat sejak beberapa hari terakhir. Senin (18/6) lalu, tercatat 124 pergerakan pesawat terdiri dari Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Batik Air, Citilink dan Express Air.

”Jumlah itu, kami prediksi naik di periode sama pada Lebaran tahun 2016 lalu,” kata Manager Operasional BIM, Alzog Pendrabudi ketika dihubungi Padang Ekspres, tadi malam.

Dia memperkirakan puncak kedatangan arus pemudik di BIM terjadi pada H-3 atau 22 Juni 2017. ”Untuk penerbangan ekstra, tahun ini disediakan sebanyak 379 dengan jumlah kursi yang tersedia sebanyak 79.868 penumpang,” kata dia.

Alzog memastikan, semua fasilitas bandara telah siap melayani pemudik, serta menyiapkan personel yang memiliki kemampuan khusus terkait pelayanan operasional bandara menyambut arus mudik yang aktif 24 jam. 

”Untuk memberikan rasa aman pada penumpang , kami Angkasa Pura II membentuk posko keamanan dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan baik pihak kesehatan, polisi dan maskapai,” ungkapnya.

Kepada pemudik yang baru datang, dia mengingatkan agar menggunakan angkutan resmi bandara baik taksi dan bus. Jangan menumpang angkutan yang tidak jelas guna menghindari tindak kejahatan.

”Selain kedatangan penumpang mulai meningkat, arus mudik yang meninggalkan bandara pun juga mulai naik. Hal ini karena adanya ekstra flight dari sejumlah airlines,” ungkapnya.  

Bus AKAP Naikkan Tarif

Bagaimana moda darat? Di pool NPM di Jalan Juanda Padang, arus mudik juga sudah mulai terlihat. Pemudik yang paling  banyak untuk rute Jakarta–Padang. Namun di pool NPM sendiri tak terlihat penumpukan penumpang yang  akan berangkat ke sejumlah daerah di Indonesia.

Agen bus NPM, Pradian menyebutkan, pada musim mudik tahun ini, pihaknya menaikkan tarif sekitar Rp 200 ribu tiap tujuan. Kenaikan tarif ini untuk menyeimbangkan pemasukan dan menutupi biaya operasional yang semakin melambung.

”Untuk rute jauh seperti Jakarta dan Bandung, kami menaikkan tarif sebesar Rp 200 ribu dari hari biasa. Ini karena peminat juga semakin berkurang. Saat arus mudik atau arus balik dulunya bisa sampai 13 bus yang berangkat dalam sehari. Sekarang, hanya 4-6 bus saja,” ujarnya kepada Padang Ekspres, Selasa (20/6).

Untuk tujuan Jakarta, Bandung, Depok dan Bogor  kelas AC Executive dikenakan tarif Rp 650 ribu per orang dan 400 ribu untuk kelas ekonomi. Sebagai catatan, pada hari biasa hanya di kisaran Rp 300-Rp 450 ribu. ”Sekarang ramainya hanya dari Jakarta ke Padang. Saat arus balik, ramainya dari Padang ke kota- kota lainnya,” ujarnya.

Katanya lagi, pemesan bus NPM  dari Padang umumnya pelajar/mahasiswa yang berasal dari kota-kota di pulau Sumatera. Seperti Jambi, Palembang dan Medan. ”Untuk rute ini, pihak NPM tidak terlalu menaikkan tarif secara signifikan,” ungkapnya.

Agen bus ANS, Anasril juga menyebutkan, tingginya minat pemudik untuk pulang ke kampung halaman menjadi momentum bagi pihaknya untuk menaikkan tarif. Untuk satu orangnya dari Jakarta- Bandung menuju Padang atau sebaliknya dikenakan tarif sebesar Rp 630 ribu.

”Dalam keadaan seperti ini, seharusnya kami menurunkan tarif. Namun bagaimana lagi, bus kami hanya dua yang beroperasi dari Jakarta hari ini. Padahal sebelumnya sampai 15 bus per hari dari Jakarta,” ujarnya. 

Dilarang Konvoi 

Di sisi lain, Pemprov Sumbar mengimbau masyarakat tidak melakukan arak-arakan dengan kendaraan pada malam takbiran menyambut hari raya Idul Fitri 1438 Hijriyah. Hal itu bertujuan mencegah kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. 

”Pemprov Sumbar menyatakan secara tegas larangan tersebut, apalagi konvoi dan arak-arakan dilakukan dengan menggunakan mobil bak terbuka. Keadaan itu, tentunya bisa membahayakan masyarakat yang terlibat dalam perayaan tersebut,” kata Sekprov Sumbar, Ali Asmar.

Selain membahayakan, pawai dan arak-arakan itu juga akan mengganggu kenyamanan orang lain. Untuk itu, perayaan sebaiknya dilakukan di masjid dan mushala sehingga takbiran lebih aman dan khusyuk. ”Lebih baik takbiran dilakukan di masjid dan mushala. Ini langkah meramaikan masjid,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya arak-arakan, lanjut Sekprov, surat imbauan Gubernur akan segera dikirim ke kabupaten dan kota. Di samping itu, personel Satpol PP juga disiagakan di seluruh daerah.

”Kami juga berharap tokoh masyarakat, alim ulama dan pihak keamanan bisa menjaga kenyamanan demi terjaganya kondisi yang kondusif saat malam takbiran,” harapnya.

Kepala Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Provinsi Sumbar, Zul Aliman menyebutkan, untuk pengamanan malam takbiran pihaknya akan berkoordinasi dengan kabupaten dan kota agar pengamanan dan larangan arak-arakan menyeluruh. 

Di sisi lain, Pemprov Sumbar melalui Dinas Pariwisata akan mengadakan acara semarak 1 Syawal pada malam takbiran, tepatnya tanggal 24 Juni,  di Masjid Raya Sumbar dengan konten acara Islami. ”Ada penampilan kasidah rabana dan nyanyian keislaman lainnya,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Oni Yulfian. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Wonderful Indonesia Jadi Tamu Kehormatan Festival Tourism International Perancis

Ke Kampung Tempat Tradisi Berjalan di Atas Batu Bakar Masih Bertahan