in

3 Nasehat Masyarakat Bugis yang Hampir Hilang

Hay para sahabat Vebma, apa kabar?. Semoga harimu hari ini lebih baik dari hari kemarin. Kali ini kita akan sedikit mencolek kearifan lokal suku Bugis sebagai identitas salah satu masyarakat di Timur Indonesia. Mengulas Kearifan Lokal Sulsel, tidak melulu membahas soal Pantai Losari, Wisata Toraja, Wisata Geopark Bantimurung, namun ada banyak deretan kerarifan lokal yang bisa diulas.

Budaya yang tumbuh subur dalam warga Sulawesi Selatan memiliki banyak warna sehingga menjadi nilai tambah tersendiri di mata dunia. Salah satu Dosen Fakultas Sastra Universitas Muslim Indoesia (UMI) Andi Rukayyah berpendapat, Budaya Bugis Makassar adalah identitas kita dan pioner kita dan kita wajib menjaganya.

Itu sih kata seorang Akademis. Bagaimana kabar dengan kita para anak muda sebagai penyambung estafet masa depan kearifan lokal Bugis Makassar. Apakah kita tetap setia menunjukan identitas kebudayaan kita?. Seberapa percaya diri kita ketika mengatakan “Saya orang Bugis”. Namun kesemuanya dikembalikan pada individu masing – masing. Sekedar saran sih dari penulis, Budaya yang baik harus dipertahankan sementara budaya yang buruk kita harus berani meninggalkannya.

Wah kayaknya terlalu banyak celoteh penulis, nanti bisa bosan nih para pecinta adapada. Oke, langsung saja penulis jelasin tentang kearifan lokal yang dimaksud. Kearifan lokal ini adalah Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge.

1. Sipakatau

Sudah menjadi hal yang pasti, sebagai orang Bugis Makassar, Sipakatau bukan lagi jadi hal yang baru di telinga orang Bugis. Sipakatau secara defenitif adalah sebagai manusia, diharuskan saling memandang satu sama lain sebagai sesama manusia dalam posisi yang sama tanpa memandang status sosial. Kesetaraan sebagai sesama manusia sudah menjadi harga mati bagi suku Bugis. Namun banyak diantara para anak muda masa kini, budaya sipakatau tinggal jadi kenangan masa lalu. Tinggal jadi penghias pengetahuan. Tanpa ada penerapan yang kongkrit dalam keseharian.

2. Sipakainge

Selanjutnya Sipakainge, Kearifan budaya Bugis bukan cuman sekedar Identitas Budaya, Namun lebih dari itu. Sipakainge menjadi nasehat kongrit dalam menjalani kehidupan masyarakat. Sipakainge merupakan kebiasaan masyarakat Bugis yang menjelaskan bahwa sebagai sesama manusia harus selalu mengingatkan dan menasehati dalam hal yang positif. Kearifan Lokal yang satu ini juga mulai tergerus oleh zaman dikarenakan perkembangan Global. Tidak ada filter dan kedewasaan melihat perkembangan dunia yang semakin gila menjadi biang kerok pudarnya budaya Sipakainge.

3. Sipakalebbi

Sipakalebbi merupakan nasehat kearifan lokal yang bertujuan agar para manusia saling menghargai. Karena pada dasarnya setiap manusia ingin dihargai, siapapun dia, dan bagaimanapun dia. Dia adalah manusia yang berhak untuk dihargai. Kearifan yang satu ini juga terancam hilang dikarenakan lemahnya rasa peduli dan saling menghargai sebagai satu ciptaan tuhan.

Ketiga kearifan lokal tersebut menjadi nasehat yang sebenarnya. Selain simbol budaya lokal, itu juga menjadi nasehat atas pendahulu kepada keturunannya yang sangat mendidik. Dalam perjalanan sejarahnya, budaya yang satu ini dianggap mampu hadir di tengah masyarakat sebagai nasehat hidup, sekalipun perlahan semuanya mulai terkubur ditengan – tengan perkembangan zaman.

Tanpa budaya tersebut masyarakat Bugis sama saja mati suri. “Ketika budaya Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge itu hilang, kita sama saja mati suri, karena sudah tidak ada perasaan” jelas Pakar Ilmu Budaya di Fakultas Sastra UMI Andi Ruqayyah.

Dalam Sipakatau, sipakainge, dan Sipakalebbi kata Amdi Rukayyah, itu terkandung nilai siri yang luar biasa. Orang Sulawesi selatan kalau kehilangan siri itu seperti botol kosong yang tidak bernilai sama sekali.

Itu dia sedikit ulasan tentang budaya Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge. Sekarang tinggal tugas kita masing – untuk memuhasabah kembali diri kita. apakah budaya itu masih melekat kental di sanubari atau tingal sebuah romantisme masa lalu. yah silahkan di adili di kepala masing.

Tags: Budaya, Budaya Indonesia

Loading…

What do you think?

Written by Julliana Elora

Penghormatan pada Soekarno

7 Foto Sosmed Gak Masuk Akal Ini Bakalan Buat Kamu Ketawa Sampe Lupa Waktu