Memiliki tubuh yang sehat adalah anugerah dan harus dirawat baik-baik. Agar jangan sampai jatuh sakit, sehingga membuat kita tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Apalagi jika ada organ tubuh yang rusak dan solusinya hanyalah diganti dengan milik orang lain. Ini bisa dikatakan sebagai musibah besar bagi seseorang.
Masalahnya, tidak semua manusia memiliki organ tubuh yang cocok dengan milik kita. Pun jika ada, antriannya sungguh lama. Inilah pemicu adanya perdagangan gelap organ tubuh manusia. Ya, jantung, bola mata dan ginjal diperjualbelikan seperti daging kiloan. Harganya mahal dan ternyata banyak peminatnya. Yang bikin miris. pasar gelap ini tersebar di seluruh dunia, dan orang-orang miskin menjual organ mereka untuk menyambung kehidupan. Sungguh membuat air mata meleleh melihatnya:
Hebei – China
lensaterkini.web.id – Negara dengan populasi yang luar biasa banyak ini ternyata tidak luput dari perdagangan organ tubuh manusia. Pada tahun 2011, mulai terungkap praktik illegal dan berbahaya ini. Mulanya, Pemerintah China menangkap seorang pria di Hebei karena menjadi penjual organ tubuh manusia. Kemudian, investigasi besar-besaran pun dimulai.
Hasil dari penyelidikan ini pun mengagetkan. Ada 137 orang yang ditangkap dan 18 Dokter yang melakukan operasi pembedahan untuk mengambil organ-organ tersebut. Sejak keluar peraturan di tahun 2007 bahwa Pemerintah China melarang perdagangan organ tubuh. Salah satu target empuk para pedagang ini adalah tahanan dan juga orang-orang miskin. Ngeri banget ya?
Mumbai
Jika melihat film India, maka kita pasti tidak menyangka bahwa banyak kemiskinan di sana. Di balik tari-tarian dan juga aneka upacara keagamaan yang meriah ternyata ada banyak daerah yang warganya serba kekurangan. Hal inilah yang memicu maraknya jual beli organ tubuh di sana. Bahkan parahnya, pihak rumah sakit besar di sana mulai dari Direktur hingga Dokternya bekerjasama melakukan perbuatan illegal ini lho!
Iming-iming pada para pemilik organ tubuh itu adalah diberikan uang sebesar 4,100 dollar amerika atau sekitar 70an juta rupiah. Jumlah yang besar bagi mereka sehingga rela menjual organ-organ tubuhnya. Ini adalah kasus kedua perdagangan organ dari rumah sakit India bulan itu. Sejauh ini, sepuluh orang telah ditangkap sehubungan dengan lingkaran penjualan organ tubuh yang berbasis di New Delhi. Permintaan untuk ginjal di India telah meroket karena kurangnya donor dan tingginya insiden penyakit ginjal yang terkait dengan diabetes.
Eritrea
lensaterkini.web.id – Pernah mendengar negara satu ini? Lokasinya ada di Afrika, dan sedang mengalami gejolak yang tak kunjung henti. Diperintah oleh rezim Tirani, warganya mulai menyerah tidak betah dan memutuskan untuk pindah. Eksodus besar-besaran pun terjadi. Mereka beranjak menuju negara lain di sekitarnya. Malangnya, mereka banyak yang hilang di tengah jalan.
Warga yang berpindah untuk mencari kehidupan yang lebih baik ini diculik di tengah jalan, lalu dibunuh untuk diambil organ-organnya. Mafia-mafia penjualan organ tubuh illegal ini dengan tega melakukan hal tersebut. Pada tahun 2014, seorang penyelundup bernama Nuredin Wehabrebi Atta membuka kasus ini ketika ia diberikan perlindungan saksi oleh otoritas Italia. Dia mengungkapkan sebuah jaringan kriminal yang luas berurusan di obat, lengan, dan migran. Kesaksian Atta menyebabkan 23 penangkapan dan 15 surat perintah penangkapan yang dikeluarkan.
Kosovo
Negara pecahan Uni Soviet di Eropa Timur ini ternyata tidak luput dari perdagangan organ tubuh illegal. Organisasi-organisasi hitam yang ada di sana, berjanji memberikan 20,000 dollar Amerika pada orang-orang yang mau menjual ginjal dan organ lain milik mereka. Gila kan? Kemudian mereka akan menjualnya ke Kanada dan Amerika serikat dengan harga 10 kali lipat!
Fenomena yang diberi nama Skandal Medicus ini rupanya baru sebatas permukaan dari ngerinya jual beli organ manusia di Kosovo. Pada tahun 2010, Dewan Eropa merilis sebuah laporan mengklaim bahwa perdana menteri Kosovo terlibat bahkan menjalankan organisasi mafia yang memperdagangkam heroin, senjata, dan pasar gelap organ tubuh manusia. Tidak hanya itu, ternyata banyak tawanan dari Serbia melintasi perbatasan ke Albania, ditangkap kemudian dibunuh untuk diambil organnya.
Kita harus bersyukur, di Indonesia masih relatif aman dari hal-hal seperti ini. Selalu berhati-hati di manapun Anda tinggal ya! Jangan sampai menjadi korban seperti ini.