in

477 Hektare Lahan Pertanian Terdampak Abu Marapi, Bupati: Tangguhkan Cicilan Petani

Erupsi Marapi yang telah berlangsung lebih dari sebulan terakhir, kini telah berdampak terhadap sektor pertanian. Setidaknya terdapat 477,87 hektare lahan pertanian yang terdampak abu vulkanik Gunung Marapi.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Agam Armelia kepada Padang Ekspres, Selasa (16/1). “Lahan pertanian terdampak tersebar di tiga Kecamatan. Untuk Kecamatan Canduang tercatat ada 206 hektare, Sungaipua 233,87 hektare dan Baso 38 hektare,” paparnya.

Skala kerusakannya, dari rusak parah dan gagal panen, hingga rusak ringan. “Taksiran kerugian mencapai Rp 2,4 miliar. Biasanya lahan tersebut ditanami dengan sayur-sayuran mulai dari cabai, tomat, sawi, ubi jalar, lobak, bawang merah, daun bawang, bawang prai, wortel dan berbagai tanaman sayuran lainnya,” tambahnya.

Hendra, salah satu petani lobak di Nagari Batupalano menyebutkan, saat ini banyak petani yang mengeluhkan dampak abu vulkanik terhadap lahan pertanian.

“Pengaruhnya terhadap tumbuh-tumbuhan tentu tergantung jenis tumbuhannya. Kalau lobak, daunnya jadi mati, artinya bakulnya kembali menjadi kecil, meski bisa bertahan. Kalau sawi, selada, bawang prei terkena abu vulkanik akan menguning dan cendrung tidak tahan. Untuk wortel akan rentan mati, kalau untuk tomat dan cabai, daunnya akan menguning dan rusak juga,” tambahnya.

Terkait persoalan ini, Bupati Agam Andri Warman menyebutkan, saat ini Pemkab Agam masih melakukan kordinasi dan kajian untuk menyikapi keluhan petani.

“Kita akan terus menyusun data yang lebih detail dan lebih konkret untuk pemetaan petani terdampak erupsi. Persoalan dan tentu mesti dimatangkan, detail dan tepat sasaran,” katanya.

Ia menyampaikan, selain data, pihak pemkab terus melakukan koordinasi dan kajian terkait kebijakan yang akan diambil.

“Kita telah menyiapkan dana tanggap darurat di level kabupaten. Untuk langkah-langkah yang akan kita ambil, saat ini kita terus melakukan pembicaraan dengan dengan dinas pertanian dan berbagai pihak terkait. Harapan kita tentu gangguan ekonomi terhadap masyarakat bisa ditekan,” ucapnya.

Pemkab Agam, tambahnya, juga tengah berusaha mendapatkan dana tanggap darurat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Kita juga akan menjalin komunikasi dengan pihak bank, agar jika ada petani yang memiliki pinjaman di bank untuk modal pertanian, pembayaran cicilannya bisa ditangguhkan untuk sementara waktu,” ujarnya. (r)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Guru Harus Pandai Menulis, Dua Pentolan Literasi Isi Workshop di SMA Unggul Dharmasraya

Tekad se-Indonesia, Sisakan Anak Stunting 14 Persen Saja Tahun 2024 Ini