Sebagai negara tropis, Indonesia hanya memiliki dua jenis musim yang terjadi dalam periode satu tahun yaitu musim hujan dan kemarau. Dua musim itu sepertinya memang sudah paten dialami negara kita dan sangat kecil kemungkinannya untuk kita tiba-tiba mendapat musim lain seperti gugur, semi, bahkan salju. Tapi belakangan ini nampaknya ada fenomena baru yang kita alami berupa hujan es.
Tentu saja hujan es ini awalnya sangat mengejutkan bagi masyarakat di daerah terntentu. Bagaimana tidak, selama ini kita sudah terbiasa diguyur air dan tiba-tiba butiran es yang jatuh dari langit. Dan berikut ini ada lima daerah di Indonesia yang pernah mengalami hujan es cukup mengejutkan.
1. Hujan es berkilo-kilo di Jakarta
lensaterkini.web.id – Siapa sangka ibu kota Jakarta juga mengalami fenomena hujan es? Tepatnya pada tanggal 28 Maret 2017, beberapa wilayah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur mengalami hujan es disertai petir dan juga angin kencang. Menurut salah satu masyarakat yang berada di sekitar wilayah Cilandak, Jakarta Selatan, sebelum pukul 16.00 lokasi itu mengalami gerimis.
Setelah itu hujan mendadak menjadi lebih deras semacam badai dan tak lama kemudian disusul dengan turunnya es batu berukuran kecil yang bila tak cair mungkin jumlahnya mencapai berkilo-kilo. Hujan tersebut juga menyebabkan tumbangnya sebuah pohon di lokasi tersebut. Namun masyarakat langsung membersihkannya agar tidak mengganggu lalu lintas. Hujan ini terjadi dalam waktu singkat, yaitu sampai pukul sekitar 16.12.
2. Perpaduan badai, hujan es, dan petir menggelegar di Bandung
Kota Kembang juga diberitakan pernah beberapa kali mengalami hujan es. Pada Oktober tahun lalu, warga Kecamatan Bandung Kidul mengalami hujan badai yang disertai turunnya es. Hujan yang terjadi siang hari ini juga tidak berlangsung lama, namun ada cukup banyak butiran es yang menghantam atap rumah dan jalanan aspal saat itu, belum lagi bunyi petir menggelegar di sana.
Bandung juga lagi-lagi mengalami hujan disertai es pada 17 Maret 2017 lalu di daerah Jalan Ahmad Yani dan juga Jalan Jakarta. Kali ini hujan berlangsung tidak sampai satu jam dan memang tidak sampai menyebabkan kerusakan maupun pohon tumbang layaknya yang terjadi di Jakarta. Setelah hujan, cuaca di lokasi juga seketika menjadi cerah.
3. Hujan es terjadi selama dua hari di Surabaya
lensaterkini.web.id – Kota besar lainnya yang pernah mengalami fenomena hujan es adalah Surabaya, Jawa Timur. Di awal Maret 2017 lalu Kota Pahlawan ini mengalami hujan es selama dua hari berurut-urut di daerah Dharmawangsa dan juga Margorejo, Kota Surabaya. Menurut masyarakat sekitar, saat itu memang terjadi hujan cukup lebat di daerahnya dan ketika dilihat ternyata hujan tersebut jatuh bersama butiran es batu.
Hujan e di Surabaya ini memang bisa dibilang cukup lebat di hari pertama sehingga menyebabkan tumbangnya pohon-pohon di beberapa tempat. Namun pada hari selanjutnya hujan yang terjadi tidak sampai menimbulkan kerusakan apapun.
4. Hujan es sebelum puncak musim hujan di Yogyakarta
Pada Januari lalu, Yogyakarta juga sempat mengalami hujan es tepatnya di daerah Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Menurut BMKG, saat itu memang kota pelajar mengalami hujan es menjelang puncak musim hujan.
Kala itu Jogja diprediksi mengalami hujan lebat disertai angin kencang dan juga banjir, pohon tumbang, tanah longsor, dan jalanan licin. Dan untuk hujan es yang ketika itu mengguyur Yogyakarta dilaporkan tidak menimbulkan kerusakan besar di sekitar wilayah tersebut.
5. Dalam waktu 5 menit hujan es, 66 bangunan Musi Rawas rusak
lensaterkini.web.id – Tidak hanya di Jawa, hujan es akhir tahun lalu juga sempat terjadi di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan. Saat itu warga daerah tersebut tidak hanya mengalami hujan es, tetapi juga bencana puting beliung di sore hari.
Menurut warga, awalnya di daerah itu hanya terjadi hujan biasa, tapi lama kelamaan es batu kecil-kecil ikut turun disertai angin puting beliung kencang. Fenomena itu kemudian membuat beberapa atap rumah warga beterbangan dan pohon-pohon tumbang. Hujan yang terjadi dalam waktu 5 menit itu merusak sekitar 66 bangunan rumah dan sekolah di daerah tersebut.