in

5 Pertandingan Sepakbola Paling Memalukan di Indonesia Hingga Adu Jotos

lensaterkini.web.id – Bisa dibilang ketegangan antar pemain dalam sebuah pertandingan sepak bola ibarat bumbu penyedap dalam sebuah laga. Misalnya saja saat dalam keadaan tertinggal, dengan adanya ketegangan pastinya akan memotivasi diri untuk segera membalik keadaan. Namun tentu hal itu harus dibarengi dengan pengendalian emosi yang baik agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Namun sayang, kadang dalam sebuah pertandingan, ada saja pemain yang tersulut amarahnya. Alhasil bukannya pertandingan sepak bola, yang ada malah adu jotos jadinya. Entah itu karena ulah pemain atau pun ketidakterimaan putusan wasit, namun yang jelas sangat tidak patut ditiru. Berikut adalah pertandingan sepak bola yang dianggap penuh adu jotos di Indonesia.

Pertandingan PSBK vs Persewangi netizen bilang Shaolin Soccer

Sejak beberapa waktu yang lalu, baik media sosial atau pun situs meme Indonesia rupanya sedang heboh masalah pertandingan bola yang dilakukan di Stadion Kanjuruhan Malang. Pasalnya dalam laga yang mempertemukan antara PSBK dan Persewangi itu, terjadi sebuah kericuhan yang sangat parah. Saling tendang antara para pemain dan wasit pun seolah mewarnai jalannya pertandingan.

Alhasil, laga tersebut harus ditunda selama lebih dari setengah jam. Bahkan sampai di akhir pertandingan, kericuhan masih sempat terjadi. Ya,  pihak tim yang tidak terima dengan keputusan yang ditetapkan, mengejar sang wasit sampai ke tribun penonton, beruntung polisi segera sigap dengan mengamankannya. Sampai saat ini masih simpang siur apa yang menjadi penyebab kejadian ricuh ini, ada yang mengatakan kalau ini salah wasit yang tidak adil, namun banyak pula yang bilang kelakuan hal ini salah para pemain yang tidak sportif.

Pencekikan dan perkelahian antar pemain Arema dan Persipura

Rupanya tahun 2014 yang lalu sepak bola Indonesia sempat memanas saat laga Arema VS Persipura. Pasalnya dalam pertandingan tersebut dicederai dengan kejadian kekerasan yang dilakukan oleh para pemain. Dimulai saat  terjadi “gesekan” antara gelandang Arema, Dendi Santoso dan bek Persipura, Ruben Sanadi. Melihat kejadian tersebut, Kurnia Meiga kiper Arema waktu itu mencoba melerai mereka berdua, namun sayang terjadi tabrakan dengan pemain Persipura lainnya.

BACA JUGA : 5 Hewan yang Menjadi Sorot Perhatian disaat Pertandingan Bola Kaki Berlangsung

Beberapa pemain Persipura, menganggap hal itu merupakan sebuah provokasi, alhasil Kurnia Meiga dibawa ke luar lapangan. Namun sayangnya beberapa LOC Persipura rupanya bertindak kasar dengan mencekik si kiper Arema tersebut. Alhasil, masing-masing yang terlibat dalam kericuhan tersebut sama-sama dikenai sanksi yang berat dari PSSI.

Pemukulan parah terhadap wasit dalam laga

Tepatnya tahun 2013, sebuah insiden parah rupanya sempat mewarnai persepakbolaan Indonesia. Hal ini terjadi saat salah satu pemain Persiwa Wamena tidak setuju dengan keputusan yang ditetapkan oleh wasit. Alhasil salah satu pemainnya tidak bisa mengontrol emosi dan melakukan kekerasan dengan memukul sang wasit.

Insiden pemukulan tersebut cukup parah, bahkan membuat mulut dan hidung sang wasit mengeluarkan darah. Ya, akhirnya PSSI memberikan sanksi tegas para pemain yang melakukan kekerasan dan juga melakukan evaluasi apakah keputusan yang diambil sang wasit berat sebelah atau memang adil.

Kekerasan dalam laga PSIR vs Pro Duta

Tak kalah “keras” dengan yang lain, rupanya insiden ricuh  dalam lapangan hijau sempat terjadi dalam laga PSIR melawan pro Duta. Ya, insiden diawali dengan adanya saling sikut antara dua pemain dari tim yang berhadapan.

Namun sayangnya, pemain lain juga tersulut emosi. Yang tidak patut dicontoh, Panpel PSIR pun sampai ikut dalam kericuhan yang terjadi di sana. Miris memang, kalau semua sama-sama tersulut emosi seperit ini jadi bingung siapa yang harus disalahkan.

Kericuhan timnas INA VS CAM  di Sea Games 2017

Rupanya tidak hanya pada pertandingan klub, bahkan untuk sebuah laga sekelas SEA games pun kericuhan adalah hal yang tidak terelakkan. Ya, kita pasti ingat insiden saat Timnas Indonesia berhadapan dengan Kamboja. Rupanya pada akhir pertandingan masing-masing pemain sama-sama terpancing emosi. Alhasil “saling sikut” antar pemain pun tidak terelakkan. Bahkan official dari tim Kamboja pun sampai ikut turun ke lapangan akibat terpancing amarah.

Kalau dilihat rupanya kedua pemain sama-sama terprovokasi selama pertandingan berlangsung. Itu bukan hal yang aneh mengingat dalam pertandingan itu adalah penentu masuk tidaknya pada semi final, jadi wajar jika  kalau memang berlangsung sengit. Namun yang disayangkan adalah ketidakmampuan dalam menahan emosi antar pemain.

Emosi dalam sebuah lapangan bola memang suatu yang wajar, namun perlu diperhatikan adalah jangan sampai berujung pada pengumpatan atau pun kekerasan. Sebagai negara yang memiliki antusias tinggi pada sepak bola, baik pemain ataupun supporter harus menunjukkan sportivitas yang sejati. Ya, kita tidak bisa hanya menyalahkan satu pihak saja karena hal ini adalah tugas kita bersama untuk membuat sepak bola di Indonesia jadi lebih baik.

Terimakasih Telah Berkunjung, Have FUN

What do you think?

Written by Julliana Elora

Tengku Erry Ajak Masyarakat Labuahan Batu Peduli Hidup Sehat

Luas 4.000 Hektar, Presiden Jokowi Awali Peremajaan Kebun Kelapa Sawit di Musi Banyuasin