Sebanyak enam orang pengemis dan ”pemandunya” dibawa ke Mako Sat Pol PP Padang, Jalan Tan Malaka, Sabtu (12/11) siangnya. Sayangnya, rata-rata pengemis dan pemandunya banyak memakai pakaian yang layak.
PADANG, METRO–Pengemis jalanan yang dinominasi anak-anak dan ibu-ibu semakin menjamur di Kota Padang. Mereka mangkal dan meminta-minta di sejumlah perempatan jalan atau lampu pengatur lalu lintas. Kondisi ini sangat mengganggu masyarakat, khususnya pengguna jalan.
Sabtu (12/11) siang, petugas Sat Pol PP Kota Padang terpaksa menertibkan enam pengemis saat meminta belas kasihan dari pengendara di perempatan traffic light. Mereka ada yang meminta-minta atau mengamen kepada pengguna jalan yang tengah berhenti. Hal ini sangat mengganggu dan membahayakan.
Penertiban dilakukan di beberapa titik. Di antaranya, di kawasan perempatan Pasar Alai. Ada dua pengemis dan “pemandunya” yang diangkut petugas penegak perda ke atas mobil. Kemudian, petugas kembali menertibkan pengemis di perempatan Tekom, Padang Baru. Dua pengemis berhasil dibawa.
“Mereka yang ditertibkan rata-rata mengalami cacat tuna netra. Keenam pengemis ini dibawa ke Mako Sat Pol PP. Mereka kita beri pengarahan dan pembinaan. Sebaiknya jangan mengemis di perempatan jalan, karena bisa membahayakan keselamatan,” ungkap Plt Kepala Sat Pol PP Kota Padang Eddy Asri, Sabtu (12/11).
Kepada petugas, pengemis dan pemandu berjanji tidak akan mangkal lagi di perempatan. Mereka mengaku, mengemis di jalan raya lebih gampang dan enak.
“Tempat mengemisnya itu yang salah. Kerja bapak, ibu itu tidak apa-apa. Namun, tempat ibu meminta itu yang salah dan sangat berbahaya bagi keselamatan bapak dan ibu sendiri,” sebut Eddy.
Sebelumnya, pada Jumat (11/11) sekitar pukul 02.00 WIB, petugas juga mengamankan orang terlantar di kawasan Jati, Kecamatan Padang Timur. Orang terlantar ini kemudian diserahkan ke Dinas Sosial Kota Padang. (d)
