Kebijakan Presiden, Berlaku Paling Lambat Februari
Siswa yatim dan yatim piatu di seluruh Indonesia bakal mendapat jaminan pendidikan. Dalam rapat Kabinet Paripurna di Istana Bogor, kemarin (4/1), Presiden Joko Widodo meminta seluruh anak yatim mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Sebab, selama ini sangat sedikit siswa yatim yang memiliki KIP.
“Tadi malam, saya telepon Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar Kartu Indonesia Pintar bisa diberikan kepada semua anak yatim yang ada di negara kita,” ujarnya.
Itu merupakan bagian dari program pemerataan yang dicanangkan mulai tahun ini. Selain KIP, Presiden juga meminta penyaluran Kartu Indonesia Sehat (KIS) diperluas.
Di luar itu, pemerintah menjanjikan akses lebih banyak untuk pendidikan vokasi. Kemenaker yang menjadi ujung tombak program itu, diminta untuk memastikan para pemuda memiliki keterampilan.
“Kalau kementerian yang dilibatkan semakin banyak, dan dikoordinir menko, saya rasa akses rakyat bukan lagi ribuan, namun jutaan,” lanjutnya. Rapat Kabinet Paripurna Perdana di 2017 itu berlangsung sederhana di ruang pertemuan Istana Bogor.
Salah satunya, karena Presiden memanggil sejumlah pedagang kaki lima di sekitar Istana Bogor untuk menyediakan konsumsi. Baik untuk para peserta rapat kabinet, ajudan dan sopir menteri, termasuk para jurnalis yang meliput.
Beberapa rombong alias gerobak PKL parkir di halaman Istana Bogor. Sebagian lagi parkir dekat ruang wartawan. Makanan kaki lima seperti bakso, nasi goreng, tauge goreng, hingga sate ayam menjadi menu makan siang. Jokowi pun tidak ragu menyebut sidang kabinet kali ini begitu spesial.
“Enak, murah meriah,” terang Presiden. Para PKL itu biasa berdagang di sekitar RS Salak, tempat jajanan Sukasari, dan sejumlah lokasi di pinggiran jalan di Kota Bogor.
“Saya baru dikasih tahu tadi malam,” ujar Agus, pedagang sate ayam yang kemarin melayani wartawan. Agus datang agak terlambat karena butuh waktu menyiapkan ratusan tusuk sate. Begitu dia tiba, para wartawan pun langsung mengantre.
Mendikbud Muhadjir Effendy mengakui, masih banyak anak yatim yang belum terjangkau program KIP. “Jumlah anak yatim yang di panti ada 44.507 anak,” terangnya. Dari jumlah itu, yang mendapatkan KIP baru 5.379 anak atau 12,1 persen. Selebihnya, belum memiliki.
Muhadjir menjelaskan, anak-anak yang mendapat KIP itu seluruhnya masih tinggal bersama keluarga. “Mereka masih masuk ke dalam kartu keluarga,” lanjutnya. Sedangkan yang belum memiliki KIP rata-rata tinggal di panti asuhan.
Muhadjir menjamin seluruh anak yatim itu mendapatkan KIP. Kemendikbud sudah memiliki data by name by addres, dan kartunya sudah siap untuk dicetak. Rencananya, paling lambat Februari KIP untuk anak yatim sudah bisa diluncurkan Presiden dan diistribusikan.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, total yang mendapatkan KIP tahun ini sebanyak 896 ribuan anak. “Mereka semua statusnya siswa,” katanya di Jakarta, kemarin. Dari total anak yatim penerima KIP itu, sebanyak 44 ribu di antaranya tinggal di panti asuhan.
Hamid mengatakan, pemberian KIP untuk anak yatim sudah dimulai sejak tahun lalu. Dia menjelaskan dari total sasaran 896 ribu anak yatim itu, sebanyak 159 ribu di antaranya sudah dapat KIP sejak tahun lalu. Hamid berharap tahun ini penyaluran KIP kepada anak-anak yatim berjalan lancar.
Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih menuturkan, masalah penyaluran KIP maupun KIS selama ini data yang tidak beres. Dia mengatakan, data yang dirilis dan digunakan sebagai basis KIP adalah data 2011 keluaran Kemensos.
“Sampai sekarang dilakukan beberapa kali validasi dan revisi, namun tidak kunjung akurat,” tuturnya. Sehingga di lapangan masih dijumpai KIP salah sasaran. Kemudian, penyaluran KIP yang retur atau kembali karena penerimanya tidak ada dan sebagainya.
Dia menuturkan, penyaluran KIP maupun KIS adalah skema pemberian bantuan untuk mengurangi kesenjangan kesejahteraan di masyarakat. Dulu namanya bantuan langsung tunai (BLT), bantuan siswa miskin (BSM) dan jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat). (*)
LOGIN untuk mengomentari.