Pengadilan Tinggi Padang di Jalan Jenderal Sudirman mengadakan kegiatan selama tiga hari. Terjadi penutupan jalan utama Sudirman itu dan mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat.
“Rakyat pesta memakai setengah badan jalan, pemerintah pesta memakai semua badan jalan. Di jalan protokol lagi. Akibatnya macet dimana-mana,” umpat Marta (40), warga Padang yang terjebak macet ketika ingin melintas dari RM Sederhana menuju SMP 1 Padang yang berada di ujung Jalan Sudirman.
Marta menambahkan, akibat jalan Sudirman tutup, ia harus memutar menuju SMP 1 Padang. “Jalan Sudirman tutup, akibatnya masyarakat merayap ke Jalan Proklamasi Terandam, Perintis Kemerdekaan Jati, dan lainnya. Kendaraan padat merayap. Alternatif jalan tikus juga demikian, padat,” ucap Marta. Rabu (31/8).
Indri (21) warga lainnya juga terlihat kesal. “Saya dari Jati menuju kantor di Sawahan harus memutar ke Jalan Andaleh. Apalagi menuju Andaleh, saya harus melewati jalan yang berada di pinggir sungai banjir kanal yang jelas sempit, dan tentunya juga macet, akibat warga lain menjadikan jalur ini sebagai alternatif. Lewat di Jati sendiri tidak akan bisa, sulit,” sesal Indri yang terlambat ke kantor akibat akses jalan Sudirman ditutup.
Lain lagi yang dirasakan warga yang berada di Gang Situjuah, Jati, Padang. “Kami sangat terganggu akibat mobil berseliweran di gang kami. Akibatnya, akses kami keluar rumah terganggu, dan anak-anak dilarang keluar rumah. Takut tertabrak mobil yang bersileweran di gang kami,” ucap Nisa.
Sepertinya berbagai kegiatan dilaksanakan oleh pihak Pengadilan Tinggi Padang, seperti penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dan launching Berpadu dalam Wilayah Hukum Provinsi Sumbar.
Selain itu, juga peresmian Masjid Al-Mahkamah, renovasi Gedung Pengadilan Negeri (PN) Padang, PN Pariaman, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Command Center Pengadilan Tinggi Padang. (*)