in

Ahli Bahas Mitigasi Bencana lewat Konferensi Internasional

PADEK.JAWAPOS.COM-Guna meningkatkan mitigasi dan penanggulangan bencana yang rentan terjadi, Pusat Studi Bencana Universitas Andalas (Unand) Padang bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, serta Jurusan Teknik Sipil menggelar International Conference on Disaster Mitigation dan Management (ICDMM) 2023. Dibuka hari ini hingga Sabtu (30/9) di gedung Bagindo Aziz Chan Youth Centre.

Ketua Pelaksana ICDMM Prof Abdul Hakam mengatakan, kegiatan ini untuk memperingati gempa 30 September 2009. Tahun ini konferensi mengambil tema “Best Practice in Preventing and Managing Disaster in Pandemic” atau pengalaman praktis dan pencegahan bencana saat pandemi.

Menurutnya, ICDMM ini bertujuan membangun hubungan ilmiah di tingkat internasional untuk berbagi dan menyebarluaskan informasi berharga dari kegiatan penelitian terbaru dalam manajemen bencana.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa mitigasi bencana yang terlihat kurang bagus. Namun, setelah terbentuknya BNPB dan lembaga lainnya sudah mulai membaik.

Saat ini, pihaknya ingin menyempurnakan hal tersebut. Itulah sebabnya dilaksanakan kegiatan ini agar dapat menjadi tolok ukur dalam mengantisipasi bencana.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa di Fakultas Teknik sudah melaksanakan langkah-langkah untuk mengantisipasi terjadinya bencana tersebut. Salah satunya, melaksanakan sharing teknologi baru dan berbagi pengalaman secara langsung yang dapat diikuti oleh negara-negara secara internasional.

“Terutama, kita ada mitigasi mengenai tsunami, terbentuknya komite siaga bencana yang termasuk belajar mitigasi dan manajemen bencana. Dan, teknologi yang akan digalakkan seperti ‘Rumah Kawat Ayam”.

Rumah kawat ayam yang dimaksud, sebuah teknologi untuk mengantisipasi terjadinya reruntuhan pada bangunan saat terjadinya gempa yang hebat. Seiring adanya teknologi ini, maka daerah di Sumatera Barat tentunya akan terbebas dari reruntuhan di saat gempa.

“Teknologi ini belum dilaksanakan di seluruh dunia, namun baru akan kita laksanakan di Sumatera Barat. Dan, hal itu paling mungkin dilaksanakan mengingat biaya yang murah dan juga peralatan yang tidak terlalu susah dicari,” jelasnya lagi.

Lebih lanjut, ia mengatakan, konferensi international mengenai mitigasi bencana yang kedua kali dilaksanakan, rutin setiap dua tahun sekali. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, pihaknya berharap agar masyarakat siap untuk mengantisipasi terjadinya bencana dan apabila terjadi sudah dapat diantisipasi secara dini. (s)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pakar Pendidikan UNP: Galakkan Kampanye Antiperundungan di Sekolah

Akibat Tambang Emas Ilegal, Batang Kuantan Jadi Sungai Mati, Geopark Silokek Terancam