

Dhaka, Bangladesh (ANTARA) – Seorang ahli entomologi menilai perubahan iklim memicu lonjakan kasus demam berdarah di Bangladesh.
Bangladesh melaporkan delapan kematian akibat wabah demam berdarah pada Minggu, sehingga total kematian di November menjadi 86, angka bulanan tertinggi tahun ini.
Kematian terbaru itu menjadikan jumlah kematian di tahun 2025 menjadi 364, dengan total kasus meningkat menjadi lebih dari 90.264 dengan 778 pasien rawat inap baru. Dari jumlah tersebut, 87.442 pasien telah kembali ke rumah setelah pulih, menurut Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (DGHS).
Infeksi dan kematian kini terlihat menyebar di seluruh negeri, termasuk kota Chattogram di tenggara, kota Barisal di selatan-tengah, kota Mymensingh di utara-tengah, serta ibu kota Dhaka.