in

Air PDAM Padang Kerap Mati Siang Hari di Kompleks PSG Nanggalo, Kini Mulai Lancar

Yuni, pelanggan Perumda Air Minum Kota Padang di Kompleks Permata Surau Gadang (PSG) memutar kran yang sudah mengalir lancar airnya. Rabu sore (31/1).

PADEK.CO—Warga Perumahan Permata Surau Gadang (PSG) Kecamatan Nanggalo mengeluhkan distribusi air bersih dari Perumda Air Minum Kota Padang ke kompleks mereka kurang lancar.

Kondisi ini tentu membuat aktivitas warga jadi terganggu. Air hanya mengalir tengah malam saja. Siang mati atau kalaupun mengalir volumenya sangat kecil.

Vera (46), salah seorang pelanggan di Kompleks PSG mengatakan, ia kerap begadang menunggu air mengalir di malam hari.

“Iya, beberapa hari ini air mati siang hari. Saya terpaksa begadang sampai pukul 02.00 menunggu airnya mengalir. Kondisi ini sudah lama terjadi,” ujarnya kepada Padang Ekspres, Rabu (31/1).

Vera mengaku, Selasa (30/1) air sudah mengalir lancar siang sampai sore sampai ke bak mandi. Namun ia khawatir besok bakal mati lagi siang hari.

Pelanggan lainnya masih di kompleks tersebut, Yuni (43),  juga mengakui, kondisi tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun.

“Hidup air pas malam saja. Di atas jam 10 malam sampai jam 5.00 pagi. Habis tu mati lagi,” ujarnya.

Yuni mengatakan, kadang-kadang memang ada hidup pagi tapi kecil, hanya sampai kran di luar saja. “Tapi itu pun sangat jarang,” akunya. Karena siang air mati maka ibu empat anak itu terpaksa mencuci pakaian malam hari.

Yuni mendapat info dari petugas PDAM yang datang kompleks tersebut, air tak lancar disebabkan tekanan rendah.  Hampir seluruh rumah, sekitar  90 KK, termasuk rumah Pak RT mengalami hal yang sama. Untuk menyikapi air mati siang hari dan sering mati saat hujan deras, warga pakai tedmond. Mereka berharap air lancar, mengalir normal seharian tidak malam saja.

Namun dua hari ini, Yuni mengaku air sudah mulai lancar mengalir di siang hari. Ia berharap kondisi ini terus berlanjut selamanya.

Intake Rusah Parah

Menanggapi keluhan pelanggan ini, Humas Perumda Air Minum Kota Padang, Addie Zen mengatakan, gangguan yang terjadi beberapa bulan belakangan di kawasan itu dikarenakan terjadi penurunan debit air yang masuk ke Instalasi Pengolahan Air Taban, Palukahan dan sebagian ke Instalasi Pengolahan Air di Latung akibat perubahan musim.

Selain itu, kondisi terkini pada Mercu Intake di Palukahan rusak parah, sehingga sebagian aliran air sungai mengalir ke arah mercu yang mengalami kerusakan bukan ke intake. Akibatnya air yang masuk ke bak pengumpul berkurang karena air lebih banyak mengalir ke mercu yang jebol.

“Berhubung hancurnya mercu bendungan di Intake Palukahan maka air baku tidak maksimal mengisi kanal intake kita. Dengan tidak maksimalnya air baku mengisi kanal Intake Palukahan, maka air yang masuk ke pengolahan IPA jadi tidak optimal, mengakibatkan debit air yang didistribusikan ke pelanggan jadi tidak maksimal,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Sementara, output dari IPA tersebut berdampak ke area seputaran Seilareh, Gurunlaweh, Suraugadang dan Kalumbuk, termasuk Balaibaru sekitarnya.

Addie mengatakan, untuk mengatasi gangguan itu, petugas Perumda Air Minum Kota Padang beberapa hari ini melakukan upaya mengarahkan aliran air agar bisa masuk kembali ke Intake Palukahan.

“Untuk itu, Kami mohon kepada pelanggan untuk melakukan penghematan dalam menggunakan air. Selalu tampung air sebagai cadangan jika sewaktu-waktu terjadi gangguan, karena gangguan aliran air dapat terjadi kapan saja tanpa aba-aba,” imbaunya. (eni)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Semen Padang-Pemko Padang Resmikan Pustaka Brilian Smart di Baringin

Jokowi akui harga beras naik hingga pelestarian aksara Bali