in

Akhir Tahun, Batang Arau Sudah Bersih

GORO: Wako Hendri Septa mengambil sampah di Batang Arau,
Minggu (30/10).(iST)

Pemerintah Kota Padang terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk melakukan upaya optimalisasi kualitas Batang Arau.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang Mairizon mengatakan diperlukan berbagai upaya pengelolaan dari hulu hingga hilir agar Batang Arau terjaga kualitasnya.

Beberapa waktu lalu, Pemko Padang bersama jajaran diantaranya Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Padang Guswardi, Camat Padang Selatan Jasman telah mengadakan pertemuan dengan BWS V, PT Pelindo, Walhi Sumbar, dan Forum DAS Kota Padang.

Pertemuan yang dihadiri oleh Sekko Padang Andree Algamar ini membahas tentang solusi dari permasalahan Batang Arau yang menjadi sorotan selama ini. Yaitu tercemarnya Batang Arau oleh limbah padat dan limbah cair, terdapat bangkai kapal di dasar sungai, hingga endapan sedimentasi yang semakin banyak.

Ia menjelaskan, DLH Padang telah melakukan inventarisasi saluran drainase yang bermuara ke Batang Arau sebanyak 140 saluran. Untuk mencegah sampah yang berasal dari saluran-saluran tersebut, Pemko Padang akan memasang perangkap sampah pada setiap saluran yang bermuara ke Batang Arau.

Namun, dengan anggaran yang tersedia sebesar Rp 157.656.317, hanya bisa 10 lokasi yang akan dipasang perangkap sampah. Diantaranya Jembatan Jalan Pasa Mudiak Seberangpadang, Jembatan Air Camar, depan gedung Belanda Jembatan Siti Nurbaya, Kampung Batu Depan Tailor, Muaro Padang dekat Ikan Bakar Joni, Seberangpalinggam, dekat minimarket Rio.

Lalu di Jalan Kampung Batu, dekat MCK KSM Nurul Huda Sanimas, Pintu Air Seberangpadang dan Riol Seberang Padang.

“Hingga saat ini telah terpasang 2 perangkap sampah yang berlokasi di Kelurahan Batang Arau. Masih terdapat 130 saluran yang bermuara ke Batang Arau yang perlu dipasang perangkap sampah. Ini nantinya akan diupayakan pengadaannya melalui program CSR,” kata Mairizon.

Sementara, untuk upaya penanganan sampah di Batang Arau, dilakukan pengambilan sampah di muara Batang Arau yang rutin dilaksanakan setiap harinya dengan kapal pengangkut sampah.

Selain sampah, bangkai kapal yang ada di sepanjang Batang Arau juga diangkut. Pengangkutan bangkai kapal ini merupakan kewenangan/tanggungjawab PT Pelindo dalam wilayah operasinya (Pelabuhan Muara sampai batas lokasi ex. AW Cafe) dan pemilik kapal dari komponen masyarakat.

PT. Pelindo II bersedia mendukung dan membantu upaya gotong royong pembersihan bangkai kapal dan endapan sedimentasi walaupun bangkai kapal bukanlah milik PT Pelindo II.

Untuk permasalahan endapan sedimentasi merupakan kewenangan/tanggungjawab Balai Wilayah Sungai Sumatera V Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Sementara itu, Wali Kota Padang Hendri Septa menargetkan akhir Desember 2022 wajah Batang Arau sudah Bersih.

Hal itu ditegaskan Hendri Septa saat memimpin gotong-royong pembongkaran dan pembersihan bangkai kapal nelayan yang berada di sepanjang Batang Arau menuju Pantai Muara Padang, Minggu (30/10).

Melalui goro ini diharapkan ke depan tidak ada lagi kapal-kapal yang nonaktif atau sudah tak berfungsi lagi berjejeran di sepanjang Batang Arau. “Batang Arau atau lebih dikenal Muaro merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kota Padang. Di sungai ini pernah diadakan lomba selaju sampan,” ungkap Hendri Septa.

Jika bangkai kapal yang ada di sepanjang sungai Batang Arau ini terus dibiarkan maka akan terjadi pendangkalan dan menumpukan sedimen, sehingga akan menganggu aliran sungai. “Semoga awal tahun 2023 ini semua bangkai kapal di sepanjang Batang Arau ini dapat kita angkat,” harapnya. (eri)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Jalur Pendakian Proklamator Direlaunching

Talawi Punya Balai Latihan Kerja