Palembang, BP
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memgapresiasi Pengurus National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Sumsel yang telah menunjukkan prestasi yang luar biasa baik skala nasional bahkan Internasional. Bahkan Asian Paragames 2018 lalu, atlet disabilitas Sumsel menyumbang 12 medali emas saat memperkuat Timnas Merah Putih.
Hal tersebut disampaikan Asisten 1 Bidang Kesra Pemerintah Provinsi Sumsel Dr H Akhmad Najib usai membuka Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) 1 NPCI Sumsel yang digelar di Gedung BRSPDF Budi Perkasa Palembang, Jumat (2/8).
Najib menyampaikan bahwa kejuaraan ini suatu ajang seleksi dalam mencari bibit-bibit atlet Paralympic yang akan dipertandingan di Papua nanti.
“Paling utama adalah ini atlet dari kabupaten/kota di Sumsel. Pemerintah dari kabupaten/kota juga ada yang sudah berikan dukungan naik dari pendanaan maupun segi lainnya,” katanya.
Najib melanjutkan target dari kegiatan ini adalah bagaimana dengan keterbatasan disabilitas ini bisa berperan dan berprestasi.
“Sudah saya sampaikan bahwa kita strukturnya dalam kondisi misalnya NPCI ini keterbatasan anggaran dan lain sebagainya tapi mereka sudah membuktikan sudah menghasilkan prestasi-prestasi yang bagus,” ujarnya.
Sesuai dengan arahan Gubernur Sumsel H Herman Deru, sambung Najib bibit-bibit atlet lokal adalah utamanya untuk diikutkan di even-even nasional maupun internasional.
“Memang anggaran pelaksanaan ini kurang tapi semua didukung oleh pihak terkait. . Namun tentu kedepan kebutuhan ini harus kita lihat lagi dengan kesempatan-kesempatan kepada atlet-atlet yang berprestasi di daerah,” tambahnya.
Senada dengan itu dikatakan Ketua Umum NPCI Sumsel Ryan Yohwari meskii terhalang pendanaan, namun guna menjaring atlet-atlet disabilitas Sumsel menuju persiapan multievent bergengsi Pekan Paralimpyc Nasional (Peparnas) di Tanah Papua 2020 mendatang, Pengurus National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) Sumsel terus bergerak cepat.
“Kita targetkan 10 emas nanti di Peparpenas 2019 di Papua nanti. Setidaknya ranking tujuh kita targetkan nasional,” terang Ryan.
Ia mengatakan bahwa Kejurprov ini digelar sekaligus seleksi pelajar menuju Pekan Olahraga Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) di Papua 2019 November mendatang.
“Ini sekalian menjaring atlet sebanyak mungkin karena dulu seluruh sekolahan tidak bisa ikut. Dengan adanya seleksi sekarang kami membuka sekolah-sekolah atau penyandang disabilitas yang sekolah diumum tidak terpantau oleh kami jadi bisa ikut,” katanya
Sementara ini, sambung Ryan sudah tercatat 114 peserta yang sudah registrasi untuk ikut dalam kegiatan. Beberapa kabupaten/kota di Sumsel segera menyusul karena ada beberapa yang belum sampai.
“Kalau dari Kejurprov itu ada tiga cabor yang tanding bulitangkis, catur dan tenis meja. Tapi kalau untuk pelajar karena dari kabupaten/kota banyak yang kirim atletik dan cabor lain, kita juga akan seleksi juga,” pungkasnya. #sug