in

Alat Peraga dan Kit IPA Dapat Tingkatkan Mutu Pembelajaran

Tim pengabdian masyarakat Departemen Pendidikan IPA FMIPA UNP melaksanakan bimtek penggunaan alat peraga dan Kit IPA dalam pembelajaran IPA Terpadu pada guru SMP/MTs se-Pessel. Kegiatan digelar di SMPN 1 Painan yang diikuti 22 peserta.

Ketua tim pengabdian masyarakat Febri Yanto menyampaikan, ada dua kegiatan utama, yaitu pelaksanaan kegiatan praktikum IPA yang dilakukan dengan mengintegrasikan konten kimia dan biologi melalui uji zat makanan dan penggunaan alat peraga praktikum IPA. Berupa mekanika sebagai konten fisika.

Kegiatan praktikum uji makanan disampaikan Fatma Wati dan Widia Kemala Sari. Kedua narasumber menekankan pada pelaksanaan praktikum yang melatihkan keterampilan berpikir pada siswa.

“Selama kegiatan praktikum, guru dapat melakukan stimulasi dengan memberikan pertanyaan pada siswa, tidak memberikan jawaban,” kata Fatma Wati.

Uji karbohidrat terhadap nasi dilakukan dengan memberikan tiga variasi. Yaitu nasi apa adanya, nasi yang dihaluskan, dan nasi yang dihaluskan ditambahkan air. Ketiganya ditambahkan lugol lalu perubahan warna yang terjadi diamati dengan seksama. Disampaikan beberapa inovasi yang dapat dilakukan pada praktikum ini.

Uji protein terhadap telur dilakukan dengan dua variasi, yaitu telur yang sudah direbus dan telur mentah. Sampel yang digunakan hanya putih telur saja. Keduanya ditambahkan Fehling A dan Fehling B dengan memvariasikan urutannya.

Berdasarkan perubahan warna yang dapat diamati, Guru menyadari bahwa urutan penambahan zat berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya perubahan warna pada sampel.

Uji glukosa terhadap pisang dilakukan dengan memberikan dua variasi, yaitu tanpa pemanasan dan dengan pemanasan. Hasil positif hanya tampak pada sampel yang dipanaskan. Guru-guru dituntun untuk mencari tahu pengaruh pemanasan dan bagaimana pemanasan mempengaruhi sampel.

Sesi kedua dilanjutkan penggunaan alat peraga dan Kit IPA dalam kegiatan pembelajaran IPA yang disampaikan oleh Rahmah Evita Putri. Alat peraga dapat dibuat oleh guru maupun menugaskan siswa untuk membuatnya dalam bentuk team based project.

Selain itu, didemonstrasikan pula alat peraga gunung meletus dan penggunaan KIT IPA mekanika. Melalui gunung meletus, guru dapat mengajarkan bentuk-bentuk gunung dan proses yang terjadi ketika gunung meletus.

“Semoga kegiatan ini dapat menjadi ajang berbagi pengetahuan antara dosen dan guru,” ucap Febri Yanto. (cr8)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Presiden Jokowi Dorong Pemimpin ASEAN Plus Three Bersatu Hadapi Krisis

Urang Piaman Baralek Gadang, Mubes VI PKDP Digelar 2-4 Maret 2023