Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mendukung penuh pembangunan Tol Pekanbaru-Padang yang saat ini masih terhenti. Rencananya, pembangunan akan kembali dilanjutkan Agustus 2022 ini dari Padangpariaman, Sumbar. Pembebasan lahan menjadi kunci dari percepatan pembangunan ini.
Anggota DPR RI yang berasal dari Sumatra Barat itu berjanji dirinya akan mengawal dan fokus memastikan proyek jalan tol ini sampai tuntas. “Kami di Komisi VI bermitra dengan BUMN yang mengerjakan tol tersebut yaitu PT Hutama Karya (HK). Kami akan terus memantau, agar pembangunan tol tak terlalu lama mangkrak, karena pembebasan lahan yang tertunda,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini.
Andre menyebut, sebelumnya sudah bertemu dan rapat dengan Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro. Semua sudah dipersiapkan, tinggal menunggu kelengkapan saja dan akan kembali dikerjakan. “Kembali kami mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar untuk mempercepat penuntasan pembebasan lahan yang katanya masih belum tuntas,” kata Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Kata Andre, dia akan terus mengawal dan fokus memastikan jalan tol Sumbar tuntas karena sangat dibutuhkan dan diharapkan masyarakat. Apalagi ini merupakan tugas Andre Rosiade sebagai wakil rakyat yang dipilih oleh masyarakat Sumbar. “Untuk itu kami mengharapkan pembebasan lahan segera dikebut oleh Pemprov Sumbar,” katanya.
Guna mempercepat penyelesaian jalan Tol Pekanbaru-Padang, Hutama Karya telah mengajukan permohonan terkait pengalokasian Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam RAPBN tahun anggaran 2023 sebesar Rp 30,56 triliun untuk percepatan pembangunan ruas-ruas JTTS, antara lain akan digunakan untuk penyelesaian ruas Padang – Sicincin sebesar Rp5,339 miliar.
PT Hutama Karya bersama dengan PT HK Infrastruktur (HKI) dan PT Wijaya Karya Persero, Tbk (Wika) melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) proyek Tol Ruas Pekanbaru – Padang. Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro menuturkan, saat ini proses konstruksi di Jalan Tol Pekanbaru – Padang yang terbagi atas 6 seksi berjalan cukup baik, terutama untuk 3 seksi prioritas.
“Untuk ruas Pekanbaru-Padang, saat ini kami fokus pada 3 seksi prioritas dengan progres konstruksi cukup signifikan yakni Seksi 6 Pekanbaru – Bangkinang yang sudah mencapai 83% di mana untuk Km 9 dan Km 40 sudah selesai 100% dan telah dilakukan Uji Laik Fungsi Jalan Tol oleh BPJT dan pihak terkait lainnya, Seksi 5 Bangkinang – Pangkalan dengan progress 60%, dan Seksi 1 Padang – Sicicin mencapai 45%. Sedangkan sisa ruas tol lainnya yakni Seksi 4 Pangkalan – Payakumbuh (58 km), Seksi 3 Payakumbuh – Bukittinggi (34 km) dan Seksi 2 Bukittinggi – Sicincin (38 km) masih dalam tahap perencanaan,” jelas Koentjoro.
Rencananya, proyek tol sepanjang 254,8 km ini akan terdiri dari 8 Simpang susun, 3 on/off ramp, dan 12 gerbang tol. Hutama Karya sudah menyiapkan sisi konstruksi yang baik dan maksimal untuk hal tersebut, termasuk pembebasan lahan di wilayah Sumbar yang masih menjadi tantangan tersendiri dalam proyek pembangunan jalan tol.
“Kami pastikan usaha maksimal untuk percepatan pembangunan tol ini baik dari sisi konstruksi, maupun pembebasan lahannya,” kata Koentjoro. (*)