Bupati Solsel Minta Jalan Rusak Parah Diperbaiki
Secara bertahap, event balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) akan diserahkan ke pemerintah daerah dari sebelumnya dikelola Kementerian Pariwisata. Anggaran penyelenggaraannya juga akan ditanggung daerah. Tahun ini, dari total biaya TdS sekitar Rp 13 miliar, Kementerian Pariwisata hanya membantu Rp 4,1 miliar.
Jumlah bantuan tersebut turun dari tahun lalu sebesar Rp 8 miliar. Kekurangannya diharapkan dari anggaran daerah. Biaya transportasi peserta yang sebelumnya ditanggung Kementerian Pariwisata, tahun ini juga diserahkan ke daerah.
”Tahun lalu, kami dibantu Rp 8 miliar, dan tahun ini pemerintah pusat (Kementerian Pariwisata) masih membantu Rp 4,1 miliar,” ungkap Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit usai memimpin rapat koordinasi TdS 2017 di Mercure Hotel, kemarin (26/7).
Wagub menilai, iven TdS sudah menjadi ciri khas dan berskala Internasional sehingga mesti dijaga dan terus dilanjutkan penyelenggaraannya. “Dibantu atau tidak oleh pemerintah pusat, TdS 2018 akan tetap kita gelar,” tegas Nasrul Abit.
Oleh karena itu, dalam rapat koordinasi yang dihadiri kepala daerah dan perwakilan kabupaten/kota itu, Wagub juga meminta komitmen bersama menggelar TdS ke-10 tahun 2018.
Sementara itu, Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria menyesalkan jalan lintas Solok-Muaralabuh yang masih dalam keadaan rusak parah. Apabila tidak segera diperbaiki, dipastikan, masyarakat Seribu Rumah Gadang itu kembali gagal menyaksikan ajang balap sepeda internasional tersebut.
“Sudah ribuan jumlah jalan berlubang dari Lubukselasih hingga Solsel. Mungkin, jalan menuju Solsel ini, paling parah di dunia,” kata Muzni usai rapat koordinasi.
Pihaknya sudah menyampaikan masalah itu ke Pemprov Sumbar maupun Dirjen Bina Marga di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pasalanya, jalan penghubung antara tiga kabupaten dua provinsi itu adalah kewenangan Pemerintah Pusat.
”Bersama Kabupaten Solok, Kabupaten Kerinci juga telah kami laporkan keadaan jalan tersebut ke Dirjen Bina Marga.
Katanya sih bakal segera diperbaiki. Kami di daerah tentu tidak dapat berbuat banyak, karena sifatnya menunggu,” jelas bupati dua periode itu.
Keinginan Solsel untuk masuk rute TdS ke-9 ini tidak terbendung. Apalagi, Solsel tahun lalu tidak dilibatkan dalam ajang balap sepeda ini karena kendala kerusakan jalan cukup parah. “Pokoknya, tahun ini, kami ingin rute TdS ada di Solsel. Kalau jalan tidak bagus juga, ganti sepedanya dengan sepeda gunung, agar masyarakat kami bisa menonton balap sepeda,” tegasnya lagi.
Terkait persoalan jalan Solsel, Wagub Sumbar Nasrul Abit mengatakan, pemprov telah berkoordinasi dengan Balai Jalan. Dalam waktu dekat, sekitar 3 Agustus mendatang pihaknya bersama tim dari Kementerian PUPR pusat akan turun bersama melakukan pengecekan jalan. “Pokoknya, kami ingin TdS tahun ini, melewati 18 kabupaten/kota,” tegas Nasrul Abit.
Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Nasional Kementerian PUPR, Efrizon menyebutkan, jalan dari simpang Lubukselasih Kabupaten Solok hingga batas Kerinci Jambi-Solok Selatan akan diupayakan untuk diperbaiki. “Dengan begitu, maka jalan tersebut bisa dilewati TdS. Sekarang lobang-lobang di ruas jalan tersebut sudah mulai ditambal pada siang dan malam hari,” ujarnya.
Di sisi lain, Bupati Tanahdatar, Irdinansyah Tarmizi mengatakan, sudah 8 tahun lamanya TdS digelar di Sumbar. Namun, belum sekali pun ada etape khusus yang mengelilingi danau Singkarak sebagai ikon iven tersebut.
“Harusnya, danau Singkarak dikelilingi utuh. Terserah nanti, masuknya dari Solok atau Tanahdatar, yang jelas mengelilingi danau,” kata Irdinansyah di depan Wagub.
Lagi-lagi persoalan jalan menjadi kendala. Kondisi jalan provinsi dari arah Sumani, Kabupaten Solok, hingga Malalo, Kabupaten Tanahdatar masih dalam keadaan buruk.
“Nanti kami pastikan lagi, kalau bisa dilewati, kami beri etapenya ke sana. Kalau tidak, etapenya kami bikin saja sampai lokasi yang bisa dilewati,” jawab Wagub menanggapi.
Selain itu, Bupati Irdinansyah memastikan, pihaknya sudah siap menjadi tuan rumah grand opening TdS yang menurut rencana akan dimulai 10-18 Oktober itu. Setidaknya, sebesar Rp 825 juta lebih anggaran telah disiapkan di APBD. Namun, karena banyaknya kebutuhan yang harus disiapkan, pihaknya perlu mencari dana sebesar Rp 500 juta lagi untuk menyukseskan grand opening dan star TdS 2017.
“Lokasinya ditetapkan di halaman Istano Pagaruyung. Sebab, ini permintaan pihak Kementerian, sekaligus promosi wisata,” bebernya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.