JAKARTA (Berita) Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Pdt. Carles Simaremare, S. Th., M.Si. mengimbau seluruh elemen masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing untuk main hakim sendiri .
” Mengenai peristiwa bom yang terjadi di Samarinda, diharapkan semua tenang dan jangan terpancing untuk main hakim sendiri. Kita percayakan Polri menangani kasus ini secara profesional,’ ujar Carles Simaremare, senator dari daerah pemilihan Papua ini menjawab wartawan melalui WhatsApp, Senin (14/11) di Jakarta, menanggapi aksi teror bom yang terjadi di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Minggu (13/11).
Bagi saudara-saudaraku yang menjadi korban bom, lanjut Carles Simare-mare, kiranya Tuhan memberikan penghiburan dan kekuatan.
” Saya mengajak kita semua umat Kristen unttk berdoa dan memberi pengampunan bagi mereka yang melakukannya, sebab itulah ajaran yang kita dapat dari kitab suci. Bahkan kita tidak perlu melakukan demo demi membela Agama kita, justru ajaran agama kita itulah yang membela kita agar tidak berbuat jahat dan anarkis, bahkan kepada yang memusuhi kita sekalipun,” imbau Carles Simare-mare.
Sementara Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), mengecam keras terjadinya ledakan di Gereja Oikoumene, Sengkotek, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11).
Sekretaris Umum (Sekum) PGI Pdt. Gomar Gultom, STh, menyatakan tindakan kekerasan, apapun bentuknya, tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat, dalam berbangsa dan bernegara.
“ Sebagai bangsa yang beradab, kita telah menyepakati bahwa alat pemaksa dan kekerasan hanya boleh digunakan oleh negara, dan itu pun harus melalui proses hukum” kata Gomar Gultom, sembari menghimbau semua umat Kristen di Indonesia, dimana pun berada agar tetap tenang dan tidak perlu membangun opini liar termasuk di media sosial.
Gomar Gultom juga menghimbau umat untuk mempercayakan penanganan masalah ini kepada pemerintah dan aparat penegak hukum, dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia, sesuai prosedur dan mekanisme hukum yang berlaku di negara kita.
“ Sebagai warga negara yang baik, kita harus tunduk dan menjunjung tinggi konstitusi dan jangan memaksakan kehendak melampaui mekanisme hukum, karena kebenaran hukum haruslah dijunjung tinggi dan dihormati oleh umat Kristen “ ucap Gomar sambil mengajak umat Kristen terus mendoakan pemerintah Republik Indonesia, untuk dapat menegakkan keadilan dan perdamaian di bumi Indonesia.
Pada saat sama, juga harus terus membangun solidaritas sesama anak bangsa yang berkehendak baik, menuju cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo, diminta supaya menangani permasalahannya dengan tegas, segera dan professional.
“ Cukuplah sudah korban yang jatuh akibat teror dan tindak kekerasan di Republik ini. Kami meminta pemerintah tidak mau kalah terhadap tekanan-tekanan kelompok-kelompok intoleran yang mengedepankan kehendak melalui cara-cara inkonstitusional, sekalipun mengatas-namakan agama’ ujar Gomar .
Disamping itu, seluruh komponen masyarakat Indonesia, khususnya para pimpinan agama, diajak untuk tetap setia menanamkan dan menebarkan pesan-pesan perdamaian, kemanusian dan kebangsaan kepada umat masing-masing, karena untuk itulah, agama-agama hadir di muka bumi. Segala bentuk aspirasi dan perbedaan pendapat hendaknya dapat diselesaikan dengan jalan musyawarah atau melalui mekanisme hukum yang berlaku. ( aya )